Inilah Bedanya Kemacetan di Negara Produsen Mobil dengan di Negara Konsumen Mobil

Ade Sulaeman

Editor

Inilah Bedanya Kemacetan di Negara Produsen Mobil dengan di Negara Konsumen Mobil
Inilah Bedanya Kemacetan di Negara Produsen Mobil dengan di Negara Konsumen Mobil

Intisari-Online.com - Dengan padanya penduduk, Jepang juga harus mengalami macet, seperti halnya di Indonesia, khususnya Jakarta. Namun, ada beberapa situasi yang berbeda antara kemacetan di negara produsen kendaraan bermotor tersebut dengan di Indonesia yang tidak lain merupakan negara konsumen kendaraan bermotor.

Pada jam-jam tertentu, khususnya jam kerja dan jam sekolah, kota-kota di Jepang, khususnya Osaka, Nagoya dan Tokyo juga tak luput dari kemacetan di jalanan. Tapi, kemacetan jalanan di Jepang, amat beda jauh situasinya dibanding di Jakarta.

Kemacetan di jalanan Jakarta, selain karena padatnya kendaraan, juga tak disiplinnya pengemudi yang main serobot jalur pengemudi lain.

Sementara di Nagoya dan Tokyo, macet terjadi justru karena terlalu rapi dan tertibnya orang mengemudi.

Pengamatan Tribunnews.com yang berkesempatan ke Osaka, Nagoya hingga Tokyo atas undangan PT Toyota Astra Motor, jalanan di kota-kota Jepang sebenarnya sudah lebar-lebar.

Bahkan lebih lebar dari Jakarta. Volume kendaraan juga tidak sepadat di Jakarta.

Seandainya mobil-mobil di Jepang main serobot-serobot jalur orang seperti di Jakarta, bebaslah Osaka, Nagoya dan Tokyo dari kemacetan.

Sementara yang terjadi, mobil-mobil melaju begitu rapi berbaris, mengular panjang, nyaris tak ada yang menyalip.

"Jadi kadang, saking rapi dan tertibnya orang menyetir mobil di Jepang, itu sebenarnya, di satu sisi bagus, di sisi lain jadi masalah juga," kata Triyana Suharna, seorang pemandu wisata asal Indonesia yang sudah menetap di Jepang sejak 1999.

Triyana juga tak habis, bagaimana Jepang bisa tercipta kultur mengemudi yang sangat tertib dan rapi, biarpun tak setiap tempat ada polisi di pinggir jalan.

Perbedaan lain, macet di Jakarta membuat stres karena seringnya orang membunyikan klakson kalau sudah stres dengan lamanya macet.

Sementara di Jepang, tabu membunyikan klakson di kala macet, karena orang Jepang tak mau mengusik ketenangan pengemudi lain.

Macet tetap dinikmati, dirasakan, tanpa teriak-teriak pada pengemudi di depannya.

(Agung Budi Santoso/tribunnews.com)