Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Kabupaten Keerom, Provinsi Papua pada Selasa, 28 November 2023 pukul 12.45 WIT.
Gempa ini dirasakan hingga Jayapura, Nabire, dan Manokwari.
Gempa ini diduga akibat aktivitas sesar Yapen yang merupakan salah satu sesar aktif di wilayah Papua.
Lokasi, Waktu, dan Dampak Gempa
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi berada di koordinat 2,67 LS dan 140,31 BT atau berlokasi di darat pada jarak 29 km arah barat laut dari Kota Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Kedalaman gempa bumi adalah 10 km.
Gempa bumi ini memiliki potensi tsunami, namun BMKG tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami karena lokasi pusat gempa berada di darat.
Gempa bumi ini juga tidak berpotensi menimbulkan likuifaksi.
Gempa bumi ini dirasakan dengan skala intensitas gempa bumi (SIG) VI-VII MMI (Modified Mercalli Intensity) di Keerom, V MMI di Jayapura, IV MMI di Nabire, dan III-IV MMI di Manokwari.
Skala intensitas gempa bumi menggambarkan tingkat kerusakan dan dampak yang ditimbulkan oleh gempa bumi di suatu wilayah.
Dampak gempa bumi ini antara lain adalah kerusakan bangunan, terputusnya aliran listrik, dan terganggunya komunikasi di beberapa wilayah di Papua.
Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau luka akibat gempa bumi ini.
Penyebab Gempa: Aktivitas Sesar Yapen
Baca Juga: Gempa Magnitudo 5,2, Mengguncang Halmahera Berpusat di Laut Maluku Utara, Ini Lempengan Penyebabnya
Gempa bumi di Keerom Papua ini diduga akibat aktivitas sesar Yapen yang merupakan salah satu sesar aktif di wilayah Papua.
Sesar Yapen adalah sesar geser yang bergerak ke barat-timur rata-rata 2-5 cm per tahun.
Sesar Yapen terbentuk karena adanya interaksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.
BMKG menjelaskan bahwa mekanisme sumber gempa bumi ini menunjukkan adanya pergerakan geser pada sesar Yapen.
Hal ini sesuai dengan peta seismisitas Papua yang menunjukkan adanya gempa-gempa bumi yang terjadi di sepanjang sesar Yapen.
Sesar Yapen memiliki potensi untuk menimbulkan gempa bumi besar di wilayah Papua.
Beberapa gempa bumi besar yang pernah terjadi di masa lalu di wilayah Papua antara lain adalah gempa bumi 7,9 SR pada tahun 1926 dan gempa bumi 8,1 SR pada tahun 1971.
Gempa bumi tersebut juga berpotensi menimbulkan tsunami.
Himbauan BMKG: Waspada Gempa Susulan
BMKG menghimbau masyarakat di wilayah Papua untuk waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang bisa terjadi setelah gempa bumi magnitudo 6,9 di Keerom Papua.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak-pihak yang berwenang, seperti pemerintah daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan BMKG.
BMKG juga menyediakan layanan informasi gempa bumi dan tsunami melalui website, media sosial, aplikasi, dan SMS.