Intisari-online.com -Pada hari Minggu, 26 November 2023, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Halmahera, Maluku Utara.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada di koordinat 1,85 LU dan 127,60 BT.
Tepatnya sekitar 123 km arah barat laut Halmahera Barat, Maluku Utara.
Gempa terjadi pada kedalaman 10 km dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Gempa bumi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.
Subduksi adalah proses dimana lempeng samudra yang lebih padat menyelam ke bawah lempeng benua yang lebih ringan.
Hal ini menyebabkan terjadinya gesekan dan deformasi pada lempeng yang menyelam, sehingga memicu gempa bumi.
Lempeng Laut Maluku adalah lempeng samudra yang terletak di antara lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik.
Lempeng ini bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun.
Lempeng ini menyelam ke bawah lempeng Eurasia di sepanjang busur Halmahera dan Sulawesi.
Lempeng ini juga berbatasan dengan lempeng Filipina di sebelah utara dan lempeng Indo-Australia di sebelah selatan.
Gempa bumi yang terjadi di Halmahera pada 26 November 2023 ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Ini berarti bahwa lempeng Laut Maluku yang menyelam ke bawah lempeng Eurasia mendorong lempeng Eurasia ke atas, sehingga menimbulkan guncangan di permukaan.
Gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat di sekitar Halmahera dengan skala intensitas II-III MMI, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Gempa bumi di Halmahera ini merupakan salah satu contoh dari aktivitas tektonik yang terjadi di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang terletak di pertemuan antara beberapa lempeng besar, seperti lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan lempeng Filipina.
Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu wilayah yang paling rawan gempa bumi dan gunung berapi di dunia.
Oleh karena itu, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah mempelajari cara-cara evakuasi dan penanganan darurat, mempersiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, serta mengikuti arahan dan informasi resmi dari pihak berwenang.