Mengapa Benteng Fort Rotterdam Didirikan di Dekat Pantai?

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Simak sejarah dan alasan mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai. Artikel ini akan mengungkap fakta-fakta menarik tentang benteng ini.
Ilustrasi. Simak sejarah dan alasan mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai. Artikel ini akan mengungkap fakta-fakta menarik tentang benteng ini.

Intisari-Online.com -Apakah kamu pernah berkunjung ke Benteng Fort Rotterdam? Atau mungkin kamu pernah mendengar namanya?

Benteng ini adalah salah satu situs bersejarah yang ada di Kota Makassar.

Tapi, tahukah kamu mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai?

Untuk menemukan jawabannya, mari kita simak artikel berikut ini.

Sejarah Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam sebelumnya adalah warisan Kerajaan Gowa-Tallo yang bernama Benteng Jumpandang atau Benteng Ujung Pandang.

Benteng ini awalnya dibuat dari tanah liat. Namun, pada 1634 kemudian diubah menjadi batu padas dari Pegunungan Karst di Maros.

Benteng Ujung Pandang ini akhirnya rusak parah karena diserang oleh VOC yang dipimpin oleh Cornelis J. Speelman antara 1655-1669.

Saat itu, Kerajaan Gowa-Tallo yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin, harus menyerahkan Benteng Ujung Pandang kepada Belanda.

Penyerahan ini adalah bagian dari Perjanjian Bongaya yang harus ditandatangani Sultan Hasanuddin setelah kalah dalam Perang Makassar.

Setelah dikuasai oleh Belanda, Benteng Ujung Pandang kemudian diubah namanya menjadi Benteng Fort Rotterdam, sesuai nama tempat lahir Speelman.

Baca Juga: Upaya Apa yang Dapat Dilakukan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Tempat Tinggal Sekitar?

Speelman kemudian memperbaiki benteng yang sebagian bangunannya telah hancur dengan gaya arsitektur Belanda.

Sejak saat itu, Benteng Fort Rotterdam menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi, teman-teman.

Mengapa Benteng Fort Rotterdam Berada di Pinggir Pantai?

Benteng Fort Rotterdam berlokasi di wilayah pesisir pantai barat Kota Makassar karena untuk mempermudah pengawasan terhadap kedatangan musuh dari laut.

Benteng ini adalah salah satu dari 15 benteng pengawal yang dibangun oleh Kerajaan Gowa-Tallo untuk menangkal upaya invasi Belanda.

Nama asli benteng ini adalah Benteng Jumpandang atau Benteng Ujung Pandang.

Bahan pembangunan benteng ini awalnya adalah tanah liat.

Namun, pada 1634, saat Sultan Alauddin berkuasa, bahan bangunan benteng ini diganti menjadi batu padas yang berasal dari Pegunungan Karst di Maros.

Benteng Ujung Pandang kemudian mengalami kerusakan parah akibat serangan VOC yang dipimpin oleh Cornelis J. Speelman sekitar tahun 1655 hingga 1669.

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Benteng Ujung Pandang harus diserahkan kepada Belanda.

Penyerahan ini merupakan salah satu isi dari Perjanjian Bongaya yang harus ditandatangani oleh Sultan Hasanuddin pada 18 November 1667, setelah kalah dalam Perang Makassar.

Baca Juga: Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara?

Setelah dikuasai oleh Belanda, Benteng Ujung Pandang diubah namanya menjadi Benteng Fort Rotterdam, sesuai nama tempat lahir Speelman.

Mulai dari saat itu hingga 1930-an, Benteng Fort Rotterdam berubah fungsi.

Dari yang awalnya berfungsi untuk mengawasi kedatangan musuh dan invasi Belanda, menjadi markas komando pertahanan, kantor pusat perdagangan, kediaman pejabat tinggi, dan pusat pemerintahan.

Benteng Fort Rotterdam pun menjadi pusat kekuasaan kolonial Belanda di Sulawesi.

Demikianlah artikel tentang mengapa Benteng Fort Rotterdam didirikan di dekat pantai. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang sejarah Indonesia.

Baca Juga: Apakah yang Menyebabkan Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah timur Pulau Jawa?

Artikel Terkait