Mengapa Selat Malaka Menjadi Ramai Perdagangan dan Menjadi Tempat yang Strategis untuk Perdagangan?

Ade S

Penulis

Selat Malaka adalah jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang dikenal sebagai Jalur Sutra. Temukan mengapa Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan.
Selat Malaka adalah jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang dikenal sebagai Jalur Sutra. Temukan mengapa Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan.

Intisari-Online.com -Selat Malaka adalah perairan yang terletak di antara Nusantara dan Semenanjung Malaya.

Selat Malaka memiliki peran penting dalam perdagangan internasional.

Namun, tahukah Anda mengapa Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan?

Apa saja faktor-faktor yang membuat Selat Malaka menjadi jalur utama yang menghubungkan antara Timur dan Barat?

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mendalam tentang Selat Malaka sebagai Jalur Sutra.

Sejarah Selat Malaka

Melansir Kompas.com,Selat Malaka sudah menjadi jalur utama sejak zaman awal peradaban manusia di Nusantara, dengan sekitar 400 pelabuhan dan 700 kapal yang bergantung padanya.

Pedagang-pedagang dari berbagai negara, terutama dari Tamil dan India, sering menggunakan Selat Malaka untuk berdagang.

Kerajaan Sriwijaya yang menguasai selat ini menarik pajak dari para pedagang yang melewati Selat Malaka.

Namun, pajak yang tinggi membuat para pedagang mengadu pada raja Kerajaan Cola. Akibatnya, Kerajaan Cola menyerang Sriwijaya dua kali, yaitu pada tahun 1017 dan 1025.

Serangan ini melemahkan Sriwijaya dan membuat pengusaan di Selat Malaka berubah-ubah.

Baca Juga: Bagaimana Kebenaran dari Teori-teori Tentang Masuknya Islam ke Nusantara?

Setelah Sriwijaya runtuh, aktivitas pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka makin meningkat.

Selat Malaka telah menjadi jalur internasional sejak zaman Kerajaan Samudera Pasai.

Selain itu, Selat Malaka juga sudah digunakan sebagai jalur pelayaran antara India dan China Selatan serta bangsa-bangsa di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, sejak berabad-abad pertama masehi.

Selat Malaka juga dikenal sebagai salah satu jalan sutera atau silk road oleh berbagai bangsa di Asia Barat, Tenggara, dan Timur.

Bahkan, negara-negara Eropa juga mengetahui Selat Malaka, meskipun belum menggunakannya secara langsung.

Nama Selat Malaka berasal dari pelabuhan dagang Melaka (dulu Malaka) yang berperan penting pada abad ke-16 dan abad ke-17 di Melayu.

Alasan Selat Malaka Menjadi Tempat yang Strategis untuk Perdagangan

Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan karena beberapa alasan, antara lain:

- Selat Malaka adalah jalur utama yang menghubungkan antara Timur dan Barat, yang dikenal sebagai Jalur Sutra.

Jalur Sutra adalah jalur perdagangan internasional kuno yang menghubungkan peradaban Tiongkok di Timur dengan dunia Barat, terutama melalui perdagangan sutra.

- Selat Malaka adalah rute terpendek yang menghubungkan tiga wilayah, yaitu Nusantara, Tiongkok dan India.

Baca Juga: Bagaimana Hikmah yang Didapatkan dari Politik yang Terjadi di Singhasari?

Pedagang Tiongkok dan India memanfaatkan Selat Malaka untuk berdagang dan bersosialisasi dengan bangsa-bangsa di Nusantara dan Semenanjung Malaya.

- Selat Malaka berada di dekat garis khatulistiwa, yang memiliki iklim tropis yang memudahkan para pedagang berbaur tanpa gangguan musim dingin yang membatasi pelayaran.

- Selat Malaka memiliki lebih sedikit risiko dan perlu lebih sedikit dana daripada jalur lain, seperti Samudra Hindia di timur Nusantara dan utara Australia, atau memutari Nusantara.

- Selat Malaka menjadi tempat pertukaran budaya antara berbagai bangsa, yang mempengaruhi perkembangan sejarah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan tersebut.

Penutup

Selat Malaka adalah salah satu jalur perdagangan antara Timur dan Barat yang dikenal sebagai Jalur Sutra.

Selat Malaka memiliki posisi strategis, rute terpendek, iklim tropis, risiko rendah, dan dana sedikit yang membuatnya menjadi ramai perdagangan.

Semoga artikel ini dapat memberikan Anda wawasan baru tentang mengapa Selat Malaka menjadi ramai perdagangan dan menjadi tempat yang strategis untuk perdagangan.

Baca Juga: Apakah yang Menyebabkan Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah timur Pulau Jawa?

Artikel Terkait