Intisari-Online.com -Agama Islam adalah agama mayoritas di Indonesia, dengan lebih dari 200 juta pengikut.
Namun, bagaimana Islam pertama kali masuk dan menyebar di wilayah yang kaya akan keragaman budaya ini?
Artikel ini akan menguraikan proses masuknya agama Islam ke Indonesia dengan mengacu pada tiga teori utama yang dikemukakan oleh para ahli.
Teori-teori tersebut adalah teori Gujarat, teori Mekah, dan teori Persia.
Masing-masing teori memiliki bukti-bukti dan argumen-argumen yang mendukungnya.
Bagaimana Islam pertama kali masuk ke Indonesia?
Ada berbagai pendapat tentang bagaimana Islam pertama kali masuk ke wilayah Indonesia.
Melansir Kompas.com, dalam buku karya Ahmad Mansur Suryanegara yang berjudul Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia (1995), disebutkan tiga teori yang populer di kalangan para ahli.
* Teori Gujarat
Teori ini menyatakan bahwa Islam datang dari Gujarat, sebuah wilayah di India, melalui para pedagang muslim yang berdagang di Selat Malaka dan singgah di Indonesia.
Baca Juga: Teori Gujarat oleh Snouck Hurgronje Cukup Jelaskan Masuknya Islam ke Indonesia?
Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronje, seorang orientalis dari Belanda.
Ia menilai bahwa Islam di Indonesia tidak berasal dari Arab, melainkan dari India.
Selain itu, ia juga menunjukkan adanya kesamaan antara unsur-unsur Islam di Indonesia dengan India.
Ia berpendapat bahwa hubungan langsung antara Indonesia dan Arab baru terjadi pada abad ke-7, ketika ada utusan dari kerajaan Mataram dan Banten yang pergi ke Mekah.
* Teori Mekah
Teori ini mengatakan bahwa Islam sudah ada di pantai barat Sumatera sejak abad ke-7, berdasarkan adanya perkampungan Arab yang didirikan di sana.
Teori ini didukung oleh bukti-bukti sejarah, seperti berita dari China pada zaman Dinasti Tang pada tahun 674 masehi, yang menyebutkan adanya perkampungan Arab di pantai barat Sumatera.
Teori ini juga menganggap bahwa pada masa kerajaan Sriwijaya yang berkuasa sekitar abad ke-8 dan 9, banyak pedagang muslim yang berlabuh di sana.
Teori ini dianut oleh banyak tokoh, yang meyakini bahwa Islam masuk ke Indonesia sebelum abad ke-7 masehi dan berpengaruh besar terhadap penyebaran Islam selanjutnya.
* Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam berasal dari Persia dan masuk ke Indonesia pada abad ke-13.
Baca Juga: Rambu Solo, Tradisi Pemakaman Toraja Yang Sudah Ada Sebelum Masuknya Islam Dan Kristen Di Indonesia
Teori ini melihat adanya kemiripan budaya antara beberapa kelompok masyarakat Islam di Indonesia dengan Persia.
Dalam buku Michael Laffan yang berjudul Sejarah Islam Nusantara (2015), disebutkan bahwa sejak zaman masehi, para penguasa di wilayah barat Indonesia memiliki budaya istana yang dipengaruhi oleh India dan berinteraksi dengan para pedagang asing.
Indonesia terletak di persimpangan dua jalur perdagangan kuno yang penting, yaitu Samudera Hindia dan Laut China Selatan.
Catatan-catatan berbahasa Cina menyebutkan adanya utusan-utusan dari kerajaan-kerajaan di Indonesia yang memiliki nama muslim.
Catatan-catatan berbahasa Arab juga menyebutkan adanya rute-rute pelayaran dari Teluk Persia ke pelabuhan-pelabuhan di China Selatan dengan berhenti di Selat Malaka.
Di sana, para kapten menanti perubahan angin monsun untuk melanjutkan atau mengakhiri perjalanan mereka.
Marco Polo, seorang penjelajah dari Venesia, Italia, melaporkan adanya komunitas muslim baru di Perlak, Sumatera, pada tahun 1292.
Komunitas ini didirikan oleh para pedagang "Moor".
Salah satu batu nisan muslim tertua menyebutkan Malik al Salih sebagai penguasa di Samudera Pasai, bandar terdekat Perlak.
Namun, ada juga bukti adanya komunitas-komunitas muslim yang lebih awal di Lamreh, tempat ada penanda-penanda makam yang menunjukkan hubungan dengan India Selatan dan China Selatan.
Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), sejarah awal Islam di Indonesia berkaitan dengan Samudera Pasai, yang merupakan kerajaan Islam pertama.
Samudera Pasai adalah gabungan dua kerajaan Hindu, yaitu Samudra dan Pasai, dengan Raja Meurah Silue yang bergelar Malik as Salih (1267-1297).
Marco Polo masih sempat bertemu dengan Sultan Malik as Salih pada tahun 1292.
Ia memberikan kesaksian etnografis tentang Pasai dan tujuh kerajaan lainnya di Sumatera, yang memiliki perbedaan karakteristik.
Ia menyebutkan Pasai sebagai kerajaan terbesar. Ia juga menjelajahi Perlak, yang beragama Islam. Sedangkan kerajaan-kerajaan lain masih menganut agama pagan.
Demikianlah uraian proses masuknya agama Islam ke Indonesia berdasarkan tiga teori utama. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang sejarah Islam di Indonesia.
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Teori Gujarat dalam Masuknya Islam di Indonesia