Intisari-Online.com -Salah satu momen paling menentukan dalam Perang Dunia II adalah pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat pada tahun 1945.
Bom atom ini berhasil memaksa Jepang untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Namun, bagaimana seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki?
Bagaimana sejarah dunia akan berubah? Apa yang akan terjadi dengan Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara lain?
Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan membahas beberapa kemungkinan yang sering dibahas oleh para sejarawan dan peneliti.
Sejarah singkat jatuhnya bom di Hiroshima - Nagasaki
Hari Peringatan Bom Hiroshima - Nagasaki diperingati setiap tanggal 6 Agustus.
Melansir Kontan.co.id, peristiwa ini terjadi ketika Sekutu ingin memaksakan penyerahan tanpa syarat Jepang dalam Perang Dunia II.
Sekutu terdiri dari negara-negara seperti Inggris, Perancis, Uni Soviet, China, dan Amerika Serikat.
Pada bulan Juli 1945, Amerika Serikat berhasil mengembangkan senjata nuklir melalui program yang disebut “Manhattan Project”.
Baca Juga: Apakah Alasan Jepang Menyerang Indonesia? Ini Penjelasan Lengkapnya
Program ini berhasil melakukan uji coba bom atom pertama di Gurun New Mexico.
Sesuai dengan perjanjian Quebec, Sekutu sepakat untuk menggunakan senjata nuklir tersebut untuk mengakhiri perang dengan Jepang.
Menurut laman Kebudayaan Kemdikbud, bom atom pertama dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945.
Tiga hari kemudian, Sekutu kembali menjatuhkan bom atom di Nagasaki.
Akibat dari pengeboman atom Hiroshima dan Nagasaki, lebih dari 200.000 orang Jepang meninggal dunia. Mayoritas korban adalah warga sipil.
Ini adalah satu-satunya kali dalam sejarah manusia di mana senjata nuklir digunakan dalam peperangan.
Rincian korban jiwa adalah sebagai berikut: sekitar 140.000 orang di Hiroshima dan sekitar 74.000 orang di Nagasaki tewas karena bom atom.
Bom atom juga menghancurkan sekitar 70% bangunan di Hiroshima.
Di Nagasaki, ledakan bom atom membentuk awan berbentuk kubah jamur setinggi 13 kilometer di langit kota Hiroshima dan Nagasaki.
Setelah itu, gelombang panas melanda kota dan menyebabkan kebakaran besar. Hujan abu pun turun dan menutupi seluruh kota.
Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu dan menandatangani dokumen penyerahan pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal perang USS Misssouri yang berlabuh di Teluk Tokyo.
Bagaimana seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki?
Bagaimana jika Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki? Sejarah dunia mungkin akan berubah, tetapi kita tidak tahu pasti bagaimana perubahan itu akan terjadi. Ada beberapa skenario yang sering diperdebatkan oleh para sejarawan dan peneliti:
1. Perang berlangsung lebih lama: Jika bom atom tidak digunakan, Perang Dunia II mungkin tidak akan segera berakhir. Ini berarti ada kemungkinan lebih banyak korban jiwa dan kerusakan pada infrastruktur di berbagai negara.
2. Invasi darat ke Jepang: Amerika Serikat awalnya berencana untuk melakukan invasi darat ke Jepang. Jika rencana ini dilaksanakan, diperkirakan akan ada banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
3. Peran Uni Soviet: Uni Soviet menyatakan perang terhadap Jepang beberapa hari setelah pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Jika bom atom tidak digunakan, Uni Soviet mungkin akan mempengaruhi penyerahan Jepang.
4. Perkembangan teknologi nuklir: Penggunaan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki merupakan awal dari era nuklir. Tanpa pengeboman tersebut, perkembangan teknologi nuklir mungkin akan berbeda.
Namun, ini semua adalah spekulasi dan kita tidak bisa memastikan apa yang sebenarnya akan terjadi. Sejarah adalah studi tentang apa yang telah terjadi, bukan apa yang mungkin terjadi.
Demikian artikel yang menjelaskan tentang bagaimana seandainya Amerika Serikat tidak menjatuhkan bom di Hiroshima dan Nagasaki. Semoga tidak pernah ada lagi peristiwa serupa di masa mendatang.
Baca Juga: Keterkaitan Peristiwa di Tingkat Regional dan Global dengan Jatuhnya Hindia Belanda pada tahun 1942