Urai Kemacetan dengan Sewa Sepeda

Arie Heraldin Hutama

Editor

Urai Kemacetan dengan Sewa Sepeda
Urai Kemacetan dengan Sewa Sepeda

Intisari-Online.com - Sepeda sebagai transportasi di tengah kota tentu menjadi dambaan semua kota di dunia. Tanpa menimbulkan polusi tentu membuat pergerakan sepeda memiliki nilai jual sebagai transportasi ramah lingkungan. Penduduk tak harus punya sepeda untuk melakukan hal itu. Justru pemerintah kota yang menyediakan sepeda dan menaruhnya di beberapa halte yang strategis.

Salah satu kota dunia yang sudah memulai hal semacam itu adalah Paris. Di sana terdapat persewaan sepeda yang berjajar di halte. Cukup dengan memasukkan id card Anda ke dalam sebuah mesin di dekat halte penyewaan sepedaa kita bisa menggunakan sepeda itu berkeliling kota. Di halte terdekat tempat tujuan kita, sepeda itu kita taruh kembali. Entah siapa yang akan menggunakannya setelah kita.

Bike sharing, begitu istilah konsep tadi. Di Indonesia, bike sharing sudah diuji coba di Bandung. Penggagasnya adalah Ridwan Kamil, arsitek yang peduli lingkungan. “Ide ini berawal dari perjalanan-perjalanan saya di banyak kota dunia. Mereka sudah melakukan banyak inovasi. Sayangnya, di Indonesia banyak pemerintahannya kurang inovatif. Makanya, di Bandung saya meluncurkan konsep bike sharing,” kata Kamil saat ditemui Intisari di sela-sela acara workshop Festival Wanita Wirausaha 2012, di Epiwalk, Epicentrum (26/7).

Setiap jarak 500 m ada halte-halte tempat menaruh sepeda. Satu halte ada 15 sepeda. Dengan menyewa, warga kota bisa bergerak ke beberapa tempat tanpa harus menunggu angkutan kota. Sewanya seharga ongkos naik angkutan kota. “Biayanya ini bukan untuk mengejar keuntungan. Lebih ke biaya operasional. Misalnya saja sepeda rusak, serta perawatan rutin sepeda,” jelas Kamil.

Kamil yakin ini bisa menjadi penyelesaian mikro untuk mengatasi kemacetan. Dia menyatakan bahwa di Eropa konsep ini sudah teraplikasi dengan baik. Budaya bersepeda sudah tumbuh di sana. Sementara Bandung bisa jadi merupakan pelopor di tingkat Asia Tenggara. Mengapa Bandung? “Saya selalu memulai perubahan di daerah yang saya kuasai. Karena saya menguasai Bandung, ya saya mulai dari Bandung. Tahun depan, insya Allah merambah ke Jakarta.”

Untuk menggunakan sepeda sederhana saja. Taruh KTP dan membayar sewanya lalu pakai. Jika tak mau ribet harus meninggalkan KTP, jadilah anggota. Dengan menjadi anggota kita tinggal menunjukkan kartu anggota dan tinggal bayar lalu pakai.

Semoga virus ini menyebar ke beberapa kota, terutama kota besar, sehingga masalah kemacetan dan kualitas udara yang kotor bisa terurai. Warganya pun menjadi sehat.