Ada beberapa fakta menarik tentang Kereta Cepat Jakarta Bandung yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi.
Intisari-Online.com -Presiden Jokowi baru saja meresmikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) dengan nama Whoosh.
Dilansir Kompas.com,KCJB merupakan layanan kereta api cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kereta cepat akan beroperasi dengan kecepatan hingga 350 kilometer (km) per jam.
KA Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan generasi terbaru CR400AF.
KA Cepat mempunyai jalur sepanjang 142,3 km dengan 13 terowongan, dengan empat stasiun penghentian yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar.
Menurut laman KCIC,kereta cepat akan menempuh jarak Jakarta-Bandung dalam waktu 36 hingga 44 menit, dengan jarak antara Jakarta menuju Karawang bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 15 menit.
Kereta cepat akan memiliki tiga kelas, berkapasitas mencapai 601 penmpang dan ruang khusus untuk difabel.
Kereta ini juga akan dilengkapi dengan gerbong restorasi atau dining car yang bisa dinikmati para penumpang.
Guna mempermudah mobilitas masyarakat, KA cepat relasi Jakarta-Bandung akan terkoneksi dengan LRT Jabodebek, KA Feeder, Commuter Line Bandung Raya, Bus Rapid Transit (BRT), shuttle, dan taksi.
Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung diperkirakan sekitar Rp 350.000 untuk rute terjauh dan Rp 150.000 untuk rute terdekat.
Hal itu dikatakan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, 13 Oktober 2022.
Nantinya, tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung dapat dibeli melalui platform agen perjalanan daring tiket.com, sebagaimana diberitakan Antara, 3 Februari 2023.
Director of Transport tiket.com, Andi Hendrawan mengatakan, tiket.com merupakan mitra resmi KCIC dalam penjualan tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menurut Departemen Perhubungan, Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki empat stasiun perhentian di sepanjang lintasan.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan berhenti di Stasiun Halim (Jakarta), Stasiun Halim, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar (Bandung).
Dari publikasi di laman indonesiabaik, jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung membentang sejauh 142,3 kilometer.
Nantinya, penggunaan Stasiun Padalarang menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api.
Penggunaanya untuk melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota.
Sementara itu, Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.
Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Menurut lamanDephub.go.id, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan melintasi Stasiun Halim-Stasiun Karawang-Stasiun Padalarang yang akan ditempuh kurang lebih 36-45 menit.
Selanjutnya, dari Stasiun Padalarang akan menjadi stasiun perjumpaan antara kereta cepat dengan kereta feeder atau pengumpan yang akan menuju Stasiun Bandung.
Perjalanan menggunakan kereta feeder diperkirakan ditempuh dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.
Untuk kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa diatur antara 250-350 kilometer per jam.
Alternatif turun di Padalarang
Ada sejumlah kekeraungan dariKereta Cepat Jakarta Bandung.
Di antaranya adalah stasiun pemberhentiannya yang berada di daerah pinggiran.
Letak stasiun yang berada jauh di pinggiran kota ini mirip dengan lokasi bandara pada umumnya.
Padahal, di banyak negara, kereta cepat yang merupakan pesaing pesawat udara, yang menawarkan keunggulan lokasi stasiun di tengah kota.
Untuk bisa menuju Kota Bandung, penumpang bisa turun di dua stasiun terdekat, yakni Stasiun Padalarang yang berada di Kabupaten Bandung Barat atau Stasiun Tegalluar yang masuk wilayah Kabupaten Bandung.
Kereta Cepat Jakarta Bandung memiliki jalur sepanjang 142,3 kilometer.
Terbentang dari Stasiun Halim Jakarta Timur hingga Stasiun Tegalluar di Bandung bagian timur.
KCJB bakal dilengkapi dengan empat stasiun pendukung dan 1 depo.
Mulai dari Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, serta Stasiun Tegallluar yang sekaligus menjadi depo.
Dwiyana mengungkapkan, Stasiun Padalarang nantinya bakal menjadi stasiun Hub yang menghubungkan layanan kereta cepat dengan kereta api.
Stasiun ini akan melayani penumpang dari Bandung bagian barat dan Bandung kota.
Sementara Bandung bagian timur dilayani dari Stasiun Tegalluar.
Waktu tempuh dan kecepatan
Sementara dikutip dari laman resmi KCIC, Kereta Cepat Jakarta Bandung menggunakan kereta cepat generasi terbaru, yakni CR400AF.
Adapun CR400AF merupakan hasil pengembangan tipe CRH380A oleh CRRC Qingdao Sifang.
CR400AF memiliki lebar 3,36 meter, tinggi 4,05 meter, dengan panjang kepala kereta 27,2 meter dan intermediate kereta 25 meter.
Selain mampu beroperasi di iklim tropis dan cuaca ekstrim, CR400AF juga dipastikan mampu menghadapi kondisi geografis lintasan Jakarta-Bandung yang cenderung menanjak.
Dengan besar daya setiap rangkaian mencapai 9750 kW, CR400AF mampu memberikan akselerasi yang lebih baik saat melewati trase pada elevasi 30 per mil.
Dalam kondisi darurat, CR400AF dapat digunakan sebagai penarik kereta lainnya meskipun dalam kondisi gradien atau elevasi 12 per mil.
Satu rangkaian CR400AF terdiri dari 8 kereta (cars), dengan komposisi empat kereta bermotor dan empat kereta tanpa motor.
Dengan komposisi ini memungkinkan kereta CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional 350 kilometer per jam.
Dengan kecepatan tinggi tersebut, CR400AF akan menempuh jarak 142,3 kilometer Jakarta-Bandung dalam waktu 36 menit untuk perjalanan langsung, hingga 46 menit dengan kondisi perjalanan berhenti di setiap stasiun.