Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,4 mengguncang wilayah Sukabumi dan sekitarnya secara meluas, Minggu 1 Oktober 2023 pada pukul 11.00 WIB.
Getaran gempa terasa kuat di Kota Sukabumi hingga terasa di daerah lain seperti Banten, Bogor, dan Bandung.
Pusat gempa berada di darat, 30 kilometer (km) tenggara Kabupaten Sukabumi dengan koordinat 7,26° LS ; 106,52° BT dengan kedalaman 88 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 5,4 ini tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah Jawa Barat.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Warga setempat merasakan adanya dua kali guncangan gempa bumi dalam selang beberapa detik yang terasa kuat.
Warga Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Asep (36) mengungkapkan, kejadian terasa adanya gempa sekitar pukul 11.00.
"Kami langsung keluar rumah karena takut roboh. Gempanya keras sekali," kata Asep.
Warga lainnya, Rina (32), mengatakan, ia sempat panik saat merasakan gempa.
Ia berusaha menyelamatkan anak-anaknya yang sedang bermain di dalam rumah.
Baca Juga: Gempa Sinabang M 5,6, Ini Penjelasan BMKG tentang Lempeng yang Bergerak
"Saya langsung angkat anak saya dan lari ke luar. Saya lihat tetangga juga sama-sama keluar rumah," ujar Rina.
Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Hingga pukul 11.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).