Semantara weton merupakan gabungan dari tujuh hari dalam seminggu (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu) dengan lima hari dalam pasaran Jawa yaitu Legi, Pahing, Wage, Pon dan Kliwon.
Dalam kebudayaan suku Jawa, weton merupakan hitungan hari lahir dari seseorang yang digunakan oleh seseorang sebagai patokan untuk menunjukan ramalan tertentu.
Cara menghitung weton seseorang bisa dilihat berdasarkan hari serta pasaran dan dapat dihitung pula berdasarkan bulan maupun tahun kelahiran seseorang.
Weton adalah kata dalam bahasa Jawa yang artinya adalah hari kelahiran.
Weton Jawa dihitung dengan cara menggabungkan hari dalam seminggu dengan lima hari pasaran Jawa.
Hari dalam satu minggu adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu.
Sementara hari pasaran Jawa ada lima yaitu Pahing, Kliwon, Wage, Legi dan Pon.
Artinya, saat berbicara mengenai weton, seseorang akan ditanyai serta harus mengetahui hari apa dia lahir dan bertepatan dengan hari pasaran apa ia lahir.
Sehingga kemudian akan diketahui keterangan weton seperti Senin Pahing, Sabtu Pon, Jumat Kliwon dan lain sebagainya.
Menurut Lilik Purwanti dalam buku Weton: Praktik Manajemen Laba, ia menjelaskan pentingnya weton dalam kehidupan di masyarakat Jawa.
Disebutkan dalam kosmologi Jawa, watak maupun karakter seseorang sangat dipengaruhi oleh adanya waktu ketika dilahirkan maupun weton.
Perbedaan watak antara satu orang dengan lainnya pun juga dipengaruhi oleh weton seseorang.
Dalam hal ini, seseorang yang lahir atau contohnya memiliki weton Rabu Pon pada umumnya akan sangat berbeda karakternya dengan orang yang memiliki weton Senin Pahing.
Tidak hanya dalam hal karakter seseorang, perbedaan weton juga dapat membedakan kesuksesan hidup seseorang.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR