Airlander 10, Pesawat Terbesar di Dunia yang Dapat Tetap Terbang Selama 3 Minggu Berturut-turut

Ade Sulaeman

Editor

Airlander 10, Pesawat Terbesar di Dunia yang Dapat Tetap Terbang Selama 3 Minggu Berturut-turut
Airlander 10, Pesawat Terbesar di Dunia yang Dapat Tetap Terbang Selama 3 Minggu Berturut-turut

Intisari-Online.com - Sebuah pesawat terbesar di dunia yang mampu terbang tinggi selama 3 minggu berturut-turut. Pesawat dengan panjang 302 kaki atau sekitar 92 meter ini diberi nama Airlander 10.

Kehadiran pesawat baru ini juga dianggap memaksa kita untuk membuat sebuah kata benda baru di luar kata pesawat. Hal ini disebabkan oleh teknologi hybrid yang tertanam di dalamnya.

Konsep hibrida yang dimaksud adalah penggabungan aspek dari pesawat bersayap, helikopter, dan teknologi super-ringan.

Jika ukuran saja tidak membuat Airlander 10 menjadi keajaiban ilmiah dan teknologi, fakta bahwa itu mampu mengangkut berton-ton pesawat kargo dan dapat tinggal di udara sampai tiga minggu dalam sekali jalan, rasanya cukup memikat rasa takjub kita.

Tapi sungguh, itu bukan aspek yang paling mengesankan dari pesawat ini, kemampuannya untuk terbang lama sekaligus membawa beban berat ternyata dapat dilakukan tanpa awak manusia sedikitpun.

Masih belum cukup? Teknologi lain yang disematkan di Airlander 10 adalah pesawat ini bisa terbang dengan senyap, nyaris tanpa suara serta kebal senjata. Sebuah kombinasi teknologi yang dinilai sebagai sebuah loncatan mesa depan perjalanan udara.

"Anda bisa menempatkan seratus lubang peluru di ini, dan Anda masih terbang selama empat atau lima jam sebelum kembali turun," ujar Mike Durham, chief engineer HAV, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Verge.

Jikapun Airlander memang perlu untuk kembali ke permukaan bumi, itu akan dilakukan dengan anggun.

Namun, meskipun semua spesifikasi ini luar biasa, Airlander 10 belum merobek setiap orang yang berniat menjadi pembeli. Hal ini disebabkan harganya yang mencapai AS$35 juta atau sekitar Rp466 miliar.

Namun, tetap "Ada sejumlah militer di seluruh dunia [yang tertarik], tapi kita tidak bisa mengatakan siapa," tutur Chris Daniels, kepala HAV untuk kemitraan dan komunikasi kepada The Verge.

(foxnews.com)