Intisari-online.com - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Namun, pada tahun 2023 ini, musim hujan di Indonesia mengalami keterlambatan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan di Indonesia baru akan dimulai pada November 2023.
Apa penyebabnya?
BMKG menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterlambatan musim hujan di Indonesia, yaitu:
- El Nino. El Nino adalah fenomena pemanasan permukaan air laut di Samudera Pasifik yang berdampak pada perubahan pola angin dan curah hujan di berbagai wilayah dunia, termasuk Indonesia. El Nino biasanya terjadi setiap 2-7 tahun sekali dan berlangsung selama 9-12 bulan.
Pada tahun 2023 ini, El Nino terjadi sejak Juni 2023 dan diperkirakan akan berakhir pada Maret 2024.
El Nino menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia karena menghambat masuknya angin basah dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia.
- Monsun Asia. Monsun Asia adalah angin musiman yang bertiup dari daratan Asia ke Samudera Hindia pada musim kemarau dan sebaliknya pada musim hujan.
Monsun Asia mempengaruhi pola curah hujan di Indonesia karena membawa kelembaban dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia pada musim hujan.
Namun, pada tahun 2023 ini, Monsun Asia mengalami pergeseran waktu dan intensitas akibat pengaruh El Nino.
Monsun Asia yang seharusnya bertiup dari Samudera Hindia ke daratan Asia pada September-Oktober 2023 tertunda hingga November-Desember 2023.
Baca Juga: Apa Itu Fenomena Dust Devil Yang Sebabkan Munculnya Tornado Api Di Savana Bromo?
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR