Intisari-online.com - Waduk Gajah Mungkur adalah salah satu waduk terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Waduk ini dibangun pada tahun 1971 sebagai bagian dari Proyek Irigasi Jatiluhur dan mulai beroperasi pada tahun 1978.
Waduk ini memiliki luas permukaan sekitar 9.700 hektar dan dapat menampung air sebanyak 1,2 miliar meter kubik.
Namun, di balik keberadaan waduk ini, tersimpan kisah pilu yang dialami oleh ribuan warga yang harus mengungsi dari tanah kelahiran mereka.
Pasalnya, pembangunan waduk ini mengakibatkan tenggelamnya sebagian besar wilayah Kecamatan Giritontro dan sebagian wilayah Kecamatan Nguntoronadi.
Sebanyak 6.500 keluarga atau sekitar 32.000 jiwa harus meninggalkan rumah dan lahan mereka yang telah diwarisi secara turun-temurun.
Tidak hanya itu, warga juga harus merelakan makam-makam leluhur mereka yang berada di daerah yang akan ditenggelamkan.
Sayangnya, pemerintah tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap nasib makam-makam kuno ini.
Warga yang ingin memindahkan makam-makam tersebut harus mengeluarkan biaya sendiri dan mendapatkan izin dari pihak berwenang.
Akibatnya, banyak makam-makam yang tidak sempat dipindahkan dan akhirnya tenggelam bersama dengan rumah-rumah warga.
Makam-makam kuno ini baru kembali terlihat saat musim kemarau tiba dan debit air waduk menurun drastis.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR