Dalam catatannya, ia menggambarkan bahwa Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan Islam yang berkembang dengan ibukota di Pasai.
Sumber sejarah lainnya adalah Hikayat Raja Pasai dan hasil penyelidikan beberapa ahli sejarah Eropa.
Menurut mereka, Kerajaan Samudera Pasai muncul pada pertengahan abad ke-13 dengan Sultan Malik Al-Saleh sebagai raja pertamanya.
Kerajaan ini awalnya adalah kelanjutan dari kerajaan-kerajaan pra-Islam yang ada sebelumnya di Aceh.
Nazimuddin Al-Kamil, laksamana laut dari Dinasti Fatimiyah di Mesir, berhasil menaklukkan kerajaan Hindu-Buddha di Aceh dan mendirikan kerajaan di Pasai.
Setelah ia meninggal dan Pasai dikuasai oleh Laksamana Johan Jani dari Pulau We, Dinasti Mamaluk yang menggantikan Dinasti Fatimiyah berkeinginan untuk merebut kembali kerajaan tersebut.
Maka mereka mengirimkan dua pendakwah bernama Syaikh Ismail dan Fakir Muhammad yang sebelumnya berdakwah di Pantai Barat India ke Pasai.
Di sana, mereka bertemu dengan Marah Silu, salah satu anggota angkatan perang Kerajaan Pasai.
Dengan bantuan mereka, Marah Silu masuk Islam dan mendirikan Kerajaan Samudera untuk menyaingi Pasai.
Ia kemudian bergelar Sultan Malik Al-Saleh dan menjadi raja pertama Kerajaan Samudera.
Kerajaan Samudera terletak di sebelah kiri Sungai Pasai, menghadap ke Selat Malaka.
Baca Juga: Silsilah Kerajaan Singasari, Berawal dari Perebutan Ken Dedes
KOMENTAR