Astaga, Gempa M 5,1 Terjadi di Minahasa Akibat Subduksi Lempeng Sangihe, BMKG, Tidak Berpotensi Tsunami

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Gempa berkekuatan M 5,1 guncang Minahassa.
Gempa berkekuatan M 5,1 guncang Minahassa.

Intisari-online.com - Gempa bumi tektonik berkekuatan M 5,1 mengguncang wilayah Minahasa, Sulawesi Utara pada pukul 13.39 WIB, Minggu (27/8/2023).

Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di koordinat 0,46 LU dan 121,05 BT.

Atau sekitar 58 km arah timur laut Kota Tomohon dengan kedalaman 10 km.

Gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Sangihe yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Subduksi adalah proses dimana satu lempeng tektonik menyelam ke bawah lempeng lainnya.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Hal ini karena lokasi dan mekanisme gempa tidak memenuhi kriteria untuk menghasilkan gelombang laut yang merusak.

Guncangan gempa dirasakan di beberapa wilayah di Sulawesi Utara dengan intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang.

Kemudian benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Intensitas tertinggi tercatat di Kota Tomohon dengan III MMI.

Baca Juga: Apa Itu Peristiwa Water-Hammer Dan Gempa Swarm Yang Sebabkan Dentuman Misterius Di Madura?

Hingga saat ini belum ada laporan adanya kerusakan atau korban akibat gempa bumi ini.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.

BMKG juga mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat terjadi.

Artikel Terkait