Intisari-Online.com -Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman.
Dari Sabang sampai Merauke, kita bisa menemukan berbagai suku, bahasa, agama, adat, dan seni yang berbeda-beda.
Lalu, bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap keragaman sosial budaya di Indonesia?
Apakah letak, posisi, dan bentang alam Indonesia memengaruhi cara hidup dan interaksi masyarakatnya?
Artikel ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengulas beberapa contoh dari berbagai daerah di Indonesia. Mari kita mulai dengan melihat pengaruh letak geografis.
Pengaruh Letak Geografis
Letak geografis adalah posisi suatu wilayah terhadap garis lintang dan bujur bumi.
Letak geografis memengaruhi iklim, musim, panjang siang dan malam, serta arah angin dan arus laut di suatu wilayah.
Letak geografis juga memengaruhi hubungan antara wilayah tersebut dengan wilayah lain, baik dalam maupun luar negeri.
Indonesia terletak di khatulistiwa, yaitu garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua bagian yang sama besar, yaitu belahan bumi utara dan selatan.
Karena letaknya di khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis yang hangat dan lembab sepanjang tahun.
Baca Juga: Bagaimana Proses Geografis Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya?
Suhu rata-rata di Indonesia berkisar antara 23-28 derajat Celcius.
Indonesia juga memiliki musim kemarau dan musim hujan yang bergantian setiap enam bulan sekali.
Panjang siang dan malam di Indonesia hampir sama, yaitu sekitar 12 jam.
Letak geografis Indonesia yang berada di khatulistiwa memengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Misalnya, masyarakat Indonesia banyak yang bercocok tanam karena iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman.
Masyarakat Indonesia juga banyak yang menggunakan pakaian yang tipis dan ringan karena cuaca yang panas.
Masyarakat Indonesia juga mengenal penanggalan berdasarkan peredaran bulan (kalender Hijriyah) karena panjang siang dan malam yang hampir sama.
Selain itu, letak geografis Indonesia juga memengaruhi hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain.
Indonesia terletak di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Hindia dan Pasifik).
Indonesia juga dilewati oleh Selat Malaka, yaitu jalur perdagangan internasional yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika.
Karena letaknya yang strategis, Indonesia sering dikunjungi oleh bangsa-bangsa asing yang datang untuk berdagang, menjajah, atau menyebarkan agama.
Baca Juga: Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Tarumanegara yang Makmur dan Harmonis
Hal ini menyebabkan terjadinya akulturasi atau percampuran budaya antara masyarakat lokal dengan masyarakat asing.
Contohnya adalah masuknya agama Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan Katolik ke Indonesia.
Contoh lainnya adalah masuknya bahasa-bahasa asing seperti Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, Inggris, Cina, Jepang, dan lain-lain ke dalam bahasa-bahasa lokal di Indonesia.
Pengaruh Posisi Geografis
Posisi geografis adalah posisi suatu wilayah terhadap wilayah lain di sekitarnya.
Posisi geografis memengaruhi aksesibilitas, isolasi, serta interaksi sosial antara masyarakat di suatu wilayah dengan masyarakat di wilayah lain.
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17 ribu pulau.
Pulau-pulau di Indonesia memiliki ukuran, bentuk, jarak, serta jumlah penduduk yang berbeda-beda. Pulau-pulau di Indonesia juga dikelilingi oleh lautan yang luas dan dalam.
Posisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan memengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Misalnya, masyarakat Indonesia banyak yang bermata pencaharian sebagai nelayan karena lautan yang kaya akan sumber daya ikan.
Masyarakat Indonesia juga banyak yang menggunakan perahu sebagai alat transportasi untuk menyeberangi laut antara pulau-pulau.
Baca Juga: Bagaimana Manfaat Keragaman Budaya Bagi Saling Ketergantungan Antar Wilayah?
Masyarakat Indonesia juga mengembangkan berbagai jenis seni tari, musik, dan sastra yang terinspirasi oleh laut, seperti tari saman, gamelan, dan pantun.
Selain itu, posisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan juga memengaruhi tingkat keragaman sosial budaya di Indonesia.
Pulau-pulau di Indonesia yang terpisah oleh laut menyebabkan adanya isolasi geografis antara masyarakat di pulau-pulau tersebut.
Isolasi geografis ini menyebabkan masing-masing pulau memiliki ciri khas budaya yang berbeda-beda.
Contohnya adalah adanya perbedaan bahasa, adat, agama, pakaian, makanan, dan seni antara masyarakat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan lain-lain.
Namun, posisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan juga memungkinkan adanya interaksi sosial antara masyarakat di pulau-pulau tersebut.
Interaksi sosial ini terjadi karena adanya kebutuhan untuk saling bertukar barang, jasa, informasi, atau ide.
Interaksi sosial ini juga terjadi karena adanya rasa persaudaraan dan kebangsaan yang mengikat masyarakat Indonesia sebagai satu bangsa.
Selain itu, interaksi sosial ini menyebabkan adanya asimilasi atau penyatuan budaya antara masyarakat di pulau-pulau tersebut.
Contohnya adalah adanya penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa pergaulan di seluruh Indonesia.
Contoh lainnya adalah adanya pengakuan terhadap berbagai agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia.
Pengaruh Bentang Alam
Bentang alam adalah bentuk permukaan bumi yang terbentuk oleh proses alam atau manusia.
Bentang alam memengaruhi sumber daya alam, potensi bencana alam, serta aktivitas ekonomi dan sosial di suatu wilayah.
Indonesia memiliki bentang alam yang beragam dan indah.
Di Indonesia kita bisa menemukan pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, lembah, sungai, danau, rawa, hutan, pantai, karang, dan pulau-pulau kecil.
Bentang alam di Indonesia dipengaruhi oleh letak dan posisi geografisnya.
Bentang alam di Indonesia memengaruhi kehidupan sosial budaya masyarakatnya.
Misalnya, masyarakat Indonesia banyak yang mengandalkan sumber daya alam sebagai sumber penghasilan atau kebutuhan hidup.
Masyarakat Indonesia juga banyak yang mengembangkan teknologi atau pengetahuan yang sesuai dengan bentang alam di daerahnya.
Masyarakat Indonesia juga banyak yang menciptakan karya seni atau budaya yang terinspirasi oleh bentang alam di daerahnya.
Contohnya adalah masyarakat di pegunungan seperti Jawa Barat atau Sumatera Utara yang banyak bercocok tanam teh atau kopi karena tanahnya subur dan berhawa sejuk.
Mereka juga menggunakan irigasi atau saluran air untuk mengairi sawah mereka.
Mereka juga menciptakan seni tari jaipong atau gondang batak yang menggambarkan kegembiraan dan kebersamaan mereka.
Contoh lainnya adalah masyarakat di pantai seperti Bali atau Sulawesi Selatan yang banyak bermata pencaharian sebagai nelayan atau pelaku pariwisata karena lautnya kaya akan ikan dan pemandangan.
Mereka juga menggunakan perahu atau kapal untuk menangkap ikan atau mengangkut penumpang.
Mereka juga menciptakan seni tari kecak atau pa'gellu' yang menggambarkan cerita-cerita rakyat atau mitologi mereka.
Dari uraian di atas, kita bisa melihat bagaimana pengaruh kondisi geografis terhadap keragaman sosial budaya di Indonesia.Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus menghargai dan menghormati keragaman sosial budaya yang ada di Indonesia.
Kisah #MencariIndonesia #KitaDigdaya merupakan bagian tema histori, biografi, dan tradisi untuk perayaan 60 tahun Intisari.
Baca Juga: Makna Filosofis Rendang, Masakan yang Kaya akan Budaya Minangkabau