Bagaimana Proses Geografis Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya?

Ade S

Editor

Peta suku bangsa di Indonesia. Artikel ini menjelaskan bagaimana proses geografis mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.
Peta suku bangsa di Indonesia. Artikel ini menjelaskan bagaimana proses geografis mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.

Intisari-Online.com -Dari Sabang sampai Merauke, terdapat lebih dari 1.300 suku bangsa, ratusan bahasa daerah, dan berbagai macam adat istiadat yang berbeda-beda di Indonesia.

Namun, tahukah Anda bahwa keragaman ini tidak lepas dari pengaruh faktor geografis?

Ya, faktor geografis adalah salah satu hal yang menentukan bagaimana proses geografis mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.

Faktor geografis meliputi letak, posisi, dan kondisi ekologis suatu wilayah, yang memengaruhi kebiasaan hidup, interaksi sosial, dan ciri khas budaya masyarakat di wilayah tersebut.

Letak Geografis

Letak geografis adalah lokasi suatu wilayah secara astronomis dan geografis.

Letak geografis dapat memengaruhi iklim, tanah, flora, fauna, dan sumber daya alam yang tersedia di wilayah tersebut.

Hal ini tentu saja berdampak pada kegiatan ekonomi, pola pemukiman, dan gaya hidup masyarakat di wilayah tersebut.

Misalnya, masyarakat yang tinggal di pegunungan cenderung bermata pencaharian sebagai petani, sedangkan masyarakat yang tinggal di pantai cenderung bermata pencaharian sebagai nelayan.

Selain itu, letak geografis juga memengaruhi bentuk rumah dan pakaian yang digunakan oleh masyarakat.

Baca Juga: Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Tarumanegara yang Makmur dan Harmonis

Misalnya, masyarakat yang tinggal di gunung biasanya membuat rumah dengan atap yang rendah untuk menghangatkan ruangan, sedangkan masyarakat yang tinggal di pantai biasanya membuat rumah dengan atap yang tinggi untuk mengurangi kegerahan.

Posisi Geografis

Posisi geografis adalah kedudukan suatu wilayah terhadap wilayah lainnya yangdapat memengaruhi hubungan antara masyarakat di wilayah tersebut dengan masyarakat di wilayah lainnya.

Hubungan ini dapat bersifat politik, ekonomi, sosial, budaya, atau pertahanan keamanan. Misalnya, Indonesia memiliki posisi strategis sebagai jalur perdagangan internasional sejak zaman dahulu.

Hal ini menyebabkan banyak bangsa asing datang ke Indonesia untuk berdagang atau menjajah.

Dengan demikian, terjadi proses akulturasi atau penggabungan budaya antara masyarakat lokal dengan masyarakat asing.

Hal ini dapat dilihat dari pengaruh budaya India, Cina, Arab, Eropa, dan lain-lain pada bahasa, agama, seni, sastra, dan hukum di Indonesia.

Kondisi Ekologis

Kondisi ekologis adalah hubungan antara manusia dan lingkungan hidupnya yang dapat memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan hidupnya.

Sikap dan perilaku ini dapat bersifat positif atau negatif.

Positif berarti masyarakat menghargai dan menjaga lingkungan hidupnya dengan baik. Negatif berarti masyarakat merusak atau mengeksploitasi lingkungan hidupnya secara berlebihan.

Misalnya, suku Baduy yang tinggal di Banten memiliki sikap positif terhadap lingkungan hidupnya. Mereka membangun rumah secara berhadapan dan hanya menghadap ke arah utara dan selatan saja.

Hal ini dilakukan dengan maksud supaya sinar matahari dapat menyinari seluruh ruangan melalui jendela samping rumah. Selain itu, mereka juga menjaga hutan lindung sebagai tempat suci mereka.

Demikianlah artikel yang menjelaskan tentangbagaimana proses geografis mempengaruhi keragaman sosial budaya di Indonesia.

Kisah #MencariIndonesia #KitaDigdaya merupakan bagian tema histori, biografi, dan tradisi untuk perayaan 60 tahun Intisari.

Baca Juga: Bagaimana Manfaat Keragaman Budaya Bagi Saling Ketergantungan Antar Wilayah?

Artikel Terkait