The Sin Nio (dalam foto) adalah wanita keturunan Tionghoa yang menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia. Masa tuanya terlunta-lunta.
Intisari-Online.com - Masa tua Mochammad Moeksin alias The Sin Nio begitu getir.
Padahal, tak banyak yang tahu bila wanita keturunan Tionghoa asal Wonosobo, Jawa Tengah, itu adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia.
Saat Belanda datang kembali, Sin Nio ikut bergerilya bersenjatakan parang dan bambu runjing.
Salah satu kisah masa tua Sin Nio paling getir adalah dia pernah menjadi gelandangan di Jakarta.
Bisa dibilang, dia tak punya tempat tinggal yang jelas, sebelum akhirnya menempati gubuk liar di bantaran rel kereta.
Belakangan ini, Komnas Perempuan mewacanakan Sin Nio menjadi seorang pahlawan nasional.
Keturunan Sin Nio menyebutnya "nenek sangat mencintai negara ini" dan status pahlawan atau pejuang kemerdekaan Indonesia "sudah tidak penting lagi".
Menurut pemerhati budaya Tionghoa, kisah-kisah seperti ini perlu terus diangkat kembali ke permukaan sebagai upaya "memuliakan semua orang dengan etnis apapun yang berjuang, berkontribusi untuk kemerdekaan Indonesia".
Kisah tentang Sin Nio diceritakan oleh Rosalia Sulistiawati, sang cucu.
Dia pertama kali bertemu Sin Nio pada 1983.
Ketika itu, perasaan Rosalia saat itu campur aduk.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR