Intisari-online.com -Wilayah Pohuwato, Gorontalo, diguncang gempa bumi magnitudo 4,7 pada Jumat (18/8/2023) pukul 11.33.50 WIB.
Gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, namun warga diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut dengan koordinat 0.29 lintang utara dan 121.92 bujur timur.
Lokasi tersebut berjarak sekitar 19 kilometer barat daya Pohuwato, Gorontalo, dengan kedalaman 192 kilometer.
Gempa bumi di Gorontalo ini terjadi akibat aktivitas lempeng tektonik di wilayah Indonesia.
Menurut BMKG, Indonesia merupakan daerah pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Lempeng Pasifik bersubduksi atau menyelam ke bawah lempeng Eurasia di sebelah timur Indonesia.
Lempeng Laut Filipina juga bersubduksi ke bawah lempeng Eurasia di sebelah utara Sulawesi.
Pertemuan ketiga lempeng tektonik tersebut menyebabkan Indonesia berada di wilayah cincin api Pasifik atau ring of fire.
Wilayah ini ditandai dengan aktivitas seismik dan vulkanik yang tinggi, serta sering terjadi gempa bumi dan gunung berapi.
Gempa bumi di Gorontalo kemungkinan terkait dengan subduksi lempeng Pasifik ke bawah lempeng Eurasia di sebelah timur Sulawesi.
Subduksi ini juga memicu pembentukan busur vulkanik Sulawesi Utara yang meliputi beberapa gunung berapi aktif seperti Gunung Soputan dan Gunung Lokon.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Masyarakat juga diminta untuk mengikuti arahan dan informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi, media sosial, aplikasi mobile, atau website BMKG.