Intisari-Online.com -Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat, yang berasal dari gabungan kata socius (Latin) dan logos (Yunani), yang berarti kawan dan kata.
Para ilmuwan Yunani Kuno sudah memulai pemikiran tentang sosiologi sejak zaman dahulu.
Akan tetapi, bagaimana peristiwa revolusi industri ketika lahirnya sosiologi sebagai disiplin ilmu tersendiri?
Artikel ini akan membahas latar belakang munculnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
Revolusi Industri
Revolusi Industri di Inggris yang terjadi pada abad ke-18 merupakan salah satu faktor penting yang melahirkan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan.
Revolusi Industri mengubah struktur sosial masyarakat secara drastis.
Masyarakat di daerah industri mengalami kemajuan ekonomi, sementara masyarakat di daerah lain masih menghadapi kemiskinan.
Kondisi ini menimbulkan kesenjangan sosial yang besar di antara mereka.
Auguste Comte, seorang ilmuwan Perancis, merasa prihatin dengan situasi ini.
Baca Juga: Solusi yang Dapat Dilakukan di Masa Mendatang untuk Menyikapi Tantangan dari Revolusi Industri 4.0
Ia ingin mencari solusi untuk mengatasi atau menghapus kesenjangan sosial tersebut.
Ia berpikir bahwa harus ada ilmu yang mempelajari masyarakat dan memberikan arahan kepada mereka, agar perkembangan sosial yang terjadi dapat membawa manfaat bagi semua orang, bukan hanya sebagian saja.
Ia menulis gagasannya dalam buku berjudul Positive Philosophy (1838).
Dalam buku itu, ia menyebutkan bahwa ilmu yang mempelajari masyarakat dan perubahan sosialnya adalah sosiologi.
Karena itulah, Auguste Comte dianggap sebagai Bapak Sosiologi.
Demikianlah artikel ini membahas bagaimana peristiwa revolusi industri ketika lahirnya sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji masyarakat dan perubahan sosialnya.
Baca Juga: Tiga Tantangan yang Dihadapi untuk Menyikapi Revolusi Industri 4.0