Ada Aturannya, Jangan Asal Oper Transmisi Mobil Matik ke P

Ade Sulaeman

Editor

Ada Aturannya, Jangan Asal Oper Transmisi Mobil Matik ke P
Ada Aturannya, Jangan Asal Oper Transmisi Mobil Matik ke P

Intisari-Online.com - Saat mobil di posisi parkir atau berhenti cukup lama, pengguna mobil dengan transmisi otomatis biasanya akan langsung menggunakan posisi transmisi P (parking). Sayangnya sering kali proses yang dilalui tidak tepat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi umur sistem transmisi.

“Banyak yang asal pindah tuas transmisi karena dirasa mudah menggunakan transmisi matik. Kerap ditemui saat memindah tuas transmisi dari P ke D (drive) untuk menjalankan kendaraan merasakan hentakan keras. Masalahnya ada di kebiasaan yang salah,” ucap Dolf Valentino, Service Manager Daihatsu Pangeran Jayakarta saat dihubungi Otomania, Kamis (28/7/2016).

Kebiasaan yang sering dilakukan pemilik mobil adalah, langsung memindahkan posisi dari D menuju P. Begitu juga saat mobil hendak jalan, dari posisi P langsung dimasukkan ke D, pada saat perpindahan ini kerap dirasakan hentakan dan suara keras dari transmisi.

Perlu diketahui, saat kendaraan berada di posisi P, transmisi dalam keadaan terkunci akibat aktifnya pengunci transmisi. Pengunci transmisi ini memiliki ukuran fisik cukup kecil dengan panjang sekitar 1 hingga 2,5 cm dan diameter 3 cm.

“Bisa bayangkan saat pengunci itu aktif, dengan ukurannya komponen ini harus menahan bobot kendaraan sebesar hampir satu ton,” ucap Dolf.

Supaya komponen ini tidak cepat aus, maka ada cara yang dapat dilakukan sebagai berikut.

Saat kendaraan berhenti, pindahkan tuas dari posisi D ke N (netral) terlebih dahulu. Setelah itu tarik rem tangan hingga maksimal dan lepas kaki dari pedal rem. Terakhir, tekan tuas transmisi ke posisi P.

“Jika dilakukan dengan benar, maka tidak ada hentakan saat posisi transmisi berpindah dari P ke D ketika hendak menjalankan mobil. Proses ini jika terus dibiasakan maka usia pakai pengunci transmisi jadi lebih panjang. Bisa bayangkan saat gesekan dari P ke D kerap dilakukan, komponen pengunci transmisi bisa patah,” ucap Dolf.

(Setyo Adi Nugroho/otomania.com)