Di Balik Dentuman Misterius Dari Bawah Tanah Di Pulau Madura, Bisa Jadi Karena Kejadian Ini

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Ada dua kemungkinan penyebab terjadinya dentuman di bawah tanah: pergerakan sesar dalam perut bumi dan reruntuhan gua di bawah tanah.
Ada dua kemungkinan penyebab terjadinya dentuman di bawah tanah: pergerakan sesar dalam perut bumi dan reruntuhan gua di bawah tanah.

Ada dua kemungkinan penyebab terjadinya dentuman di bawah tanah: pergerakan sesar dalam perut bumi atau runtuhan dinding gua di bawah tanah.

Intisari-Online.com -Warga Dusun Tengah, Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dikejutkan suara dentuman misterius dari bawah tanah.

Dentuman itu muncul pada Sabtu (12/8) kemarin.

Saat ini, mereka mendengar dentuman keras itu sudah mengungsi di tempat lain, kata Kepala Sub-Bagian Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

Meraka khawatir terjadi sesuatu yg tak diinginkan.

Widiarti menjelaskan, suara dentuman misterius itu terjadi berulang kali sejak pukul 09.45 WIB hingga pukul 10.30 WIB.

Warga sekitar seketika geger mendengar suara dentuman itu.

Sebanyak lima rumah warga merasakan dentuman itu dengan jelas.

Lima rumah itu yakni rumah milik Jakfar, Jazuli, Badrun, Ramli dan Naim yang semuanya merupakan warga Dusun Tengah.

"Saat ini suara dan ketukan dentuman sudah berhenti. Petugas juga sudah mengimbau kepada warga sekitar untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.

Pihaknya, lanjut Widiarti, belum mengetahui secara pasti penyebab suara dentuman terjadi.

Petugas tengah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari tahu sumber suara itu berasal.

"Untuk penyebab atau sumber suaranya (dentuman) kita masih lakukan penyelidikan," pungkasnya.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi belum bisa memastikan sumber atau penyebab dentuman misterius itu.

Dia masih berkoordinasi dengan BMKG untuk mengetahui penyebab atau sumber dentuman itu berasal.

Fauzi menyebut, untuk mencari tahu sumber suara dentuman itu tak bisa dilakukan sembarangan.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, lanjut dia, harus ada alat khusus untuk mencari tahu sumber atau penyebab dentuman itu terjadi.

Tidak hanya BMKG, sejumlah pihak termasuk tim ahli dari sejumlah instansi digandeng untuk mencari tahu sumber dentuman.

"Jadi besok keputusannya seperti apa, itu baru akan diketahui, karena kan kita tidak ada alatnya. makanya mohon menunggu," lanjutnya.

Kejadian serupa pernah terjadi di Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Desember 2022 lalu.

Terkait suara dentuman yang terjadi di Gunungkidul itu, ahli geologi dan dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPN Veteran Yogyakarta Jatmika Setiawan menduga bahwa suara dentuman yang terdengar oleh warga ini bersumber dari reruntuhan dinding gua di sungai bawah tanah.

Dia menduga, reruntuhan itu jatuh ke air dan menimbulkan suara.

"Dentuman bisa terjadi karena amblekan (runtuhan) yang terjadi di bawah tanah," ucap Jatmika kepada Kompas.com.

Dia menjelaskan karakteristik tanah di Kabupaten Gunungkidul berupa batu gamping atau karst topografi.

Di kawasan karst ini terdapat endokarst dan eksokarst.

"Endokarst itu banyak saluran-saluran kalau yang kecil kemudian menjadi satu sungai bawah tanah. Menjadi gua-gua dari yang kecil sampai gua yang sangat besar di bawah batu gamping," jelas dia.

Dia menambahkan reruntuhan atau amblekan yang terjadi ini disinyalir karena gempa Bantul pada 2006 silam.

Lapisan dinding batu gamping runtuh tetapi di bagian bawah terdapat sungai bawah tanah, akibatnya terdengar suara dentuman di permukaan.

"Contoh lainnya di Gua Pindul, lubang untuk masuk dan keluar dari Gua Pindul tercipta karena amblekan. Dinding gua menipis setelah terjadi amblekan dan tercipta lubang," ucap dia.

KBB Jarmika mengatakan bahwa terjadinya amblekan ini wajar terjadi di batuan Gamping.

"Fenomena sederhana, karena itu terjadi di batu gamping," imbuh dia.

Terkait dentuman ini menurut Jatmika perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan suara dentuman berasal dari amblekan dinding gua.

Menurut pakar geologi Ikatan Geologi Indonesia Handoko Teguh Wibowo, kemungkinan ada dua penyebab terjadinya dentuman dari bawah tanah.

Pertama adanya gerakan patahan sesar akibat tekanan gaya tekan kerak bumi.

Kedua, akibat reruntuhan yang terjadi di bawah permukaan bumi--sejalan dengan penjelasan Jatmika soal penyebab dentuman di Gunungkidul 2022.

Terlebih topografi Pulau Madura banyak karst yang rawan runtuh.

Artikel Terkait