Sosok Gus Dur dan Kiai-Kiai NU, Kisah Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Sosok- sosok di balik berdirinya PKB ada sosok Gus Dur.
Sosok- sosok di balik berdirinya PKB ada sosok Gus Dur.

Intisari-online.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu partai politik yang lahir di era reformasi, tepatnya pada 23 Juli 1998.

Partai ini didirikan oleh para kiai-kiai dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.

Siapa saja sosok-sosok di balik berdirinya PKB?

Bagaimana peran mereka dalam mengawal partai ini hingga sekarang? Berikut ulasannya.

Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur adalah tokoh utama dalam pendirian PKB.

Gus Dur adalah ketua umum PBNU periode 1984-1999 dan 1999-2000.

Ia juga merupakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asy'ari.

Gus Dur dikenal sebagai tokoh yang moderat, toleran, dan demokratis.

Ia juga memiliki pengaruh besar di kalangan warga NU dan masyarakat luas.

Gus Dur adalah orang yang pertama kali mengusulkan nama Partai Kebangkitan Bangsa untuk parpol yang akan dibentuk oleh PBNU.

Nama ini diambil dari judul buku karya Bung Hatta yang berisi tentang semangat nasionalisme dan kebangsaan.

Baca Juga: Ramalan Jawa Wahyu Makutoromo, Tentang Sosok Ganjar Prawono Calon Presiden 2024

Gus Dur juga menetapkan lambang partai berupa bintang sembilan yang melambangkan sembilan wali (wali songo) yang menyebarkan Islam di tanah Jawa.

Gus Dur juga menjadi ketua umum PKB periode 1998-1999 dan 2000-2004.

Ia berhasil membawa PKB menjadi partai pemenang ketiga dalam pemilu 1999 dengan perolehan 13 persen suara.

Ia juga terpilih menjadi presiden keempat RI pada tahun 1999, meskipun kemudian dicopot oleh MPR pada tahun 2001.

Selain Gus Dur, ada beberapa kiai-kiai NU lain yang turut berperan dalam mendirikan PKB.

Mereka antara lain:

- Munasir Ali, kiai dari Jombang yang menjadi sekretaris jenderal PBNU periode 1984-1999.

Ia juga menjadi sekretaris jenderal PKB periode 1998-2000 dan wakil ketua MPR periode 1999-2004.

- Ilyas Ruchiyat, kiai dari Garut yang menjadi rois syuriyah PBNU periode 1984-1999.

Ia juga menjadi wakil ketua umum PKB periode 1998-2000 dan anggota DPR periode 1999-2004.

- Mustofa Bisri, kiai dari Rembang yang dikenal dengan sebutan Gus Mus.

Baca Juga: Sosok Sniper Siluman Indonesia, Seorang Diri Ledakkan Kepala 40 Fretelin

Ia adalah rois syuriyah PBNU periode 1999-2010 dan ketua umum Lembaga Bahtsul Masail PBNU periode 2010-2015.

Ia juga menjadi anggota DPR periode 1999-2004 dari fraksi PKB.

- A Muhith Muzadi, kiai dari Malang yang menjadi ketua umum PBNU periode 2000-2010.

Ia juga menjadi wakil ketua umum PKB periode 2000-2005 dan anggota DPD periode 2004-2009.

Para kiai-kiai NU ini memiliki peran penting dalam membentuk ideologi, visi, misi, dan program PKB sebagai partai politik yang berbasis massa NU.

Mereka juga memberikan arahan, bimbingan, dan nasihat kepada pengurus dan kader PKB dalam menjalankan aktivitas politiknya.

PKB sebagai partai politik berbasis massa NU memiliki komitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman, keindonesiaan, kebangsaan, dan kemajemukan.

Partai ini juga berusaha untuk mewujudkan cita-cita kesejahteraan, keadilan, dan demokrasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Itulah artikel tentang Gus Dur dan Kiai-Kiai NU: Kisah Pendiri Partai Kebangkitan Bangsa.

Artikel Terkait