Punya Cadangan Nikel Terbanyak di Dunia, Sebenarnya Berapa Cadangan Nikel yang Dimiliki Indonesia?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Indonesia pemilik nikel terbanyak di dunia.
Indonesia pemilik nikel terbanyak di dunia.

Intisari-online.com - Nikel adalah salah satu logam yang memiliki banyak manfaat, terutama untuk industri baterai kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.

Nikel juga merupakan bahan baku untuk berbagai produk elektronik, baja, dan koin.

Namun, tidak semua negara memiliki sumber daya nikel yang melimpah.

Lantas, siapa saja negara-negara penghasil nikel terbesar di dunia?

Menurut data dari United States Geological Survey (USGS), Indonesia adalah negara penghasil nikel terbesar di dunia pada tahun 2021.

Produksi nikel Indonesia mencapai 1 juta metrik ton, atau 37,04% dari total produksi nikel dunia.

Indonesia juga memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, yaitu sekitar 4,3 juta metrik ton.

Sebagian besar cadangan nikel Indonesia tersebar di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Keberadaan nikel yang melimpah di Indonesia tentu menjadi keuntungan besar bagi perekonomian nasional.

Nikel merupakan salah satu komoditas strategis yang dapat meningkatkan nilai ekspor dan devisa negara.

Selain itu, nikel juga dapat mendorong pengembangan industri hilirisasi, yaitu pengolahan bijih nikel menjadi produk bernilai tambah, seperti feronikel, stainless steel, dan baterai.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Pemilihan Umum? Ini Penjelasan Lengkapnya

Indonesia telah menerapkan kebijakan larangan ekspor bijih nikel mentah sejak Januari 2020 untuk mendorong hilirisasi.

Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah nikel, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku industri.

Beberapa perusahaan dalam dan luar negeri telah berinvestasi di sektor hilirisasi nikel di Indonesia, seperti PT Aneka Tambang, PT Vale Indonesia, Tesla, dan LG Chem.

Namun, pengembangan industri nikel di Indonesia juga harus memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

Penambangan dan pengolahan nikel dapat menimbulkan polusi udara, air, dan tanah, serta mengancam keanekaragaman hayati.

Selain itu, penambangan nikel juga dapat menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar lokasi tambang.

Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan dari sumber daya nikel di Indonesia.

Indonesia memiliki nikel terbanyak di dunia adalah sebuah fakta yang patut dibanggakan.

Namun, fakta ini juga harus disertai dengan peluang dan tantangan yang harus dihadapi.

Salah satu sektor industri yang dapat memanfaatkan nikel sebagai bahan baku adalah industri baterai kendaraan listrik.

Kendaraan listrik adalah kendaraan yang menggunakan listrik sebagai sumber energi utama, baik dari baterai, sel bahan bakar, atau motor listrik.

Baca Juga: Mengapa Letak Kerajaan Sangat Berpengaruh Bagi Perkembangan Ekonomi Setiap Kerajaan?

Kendaraan listrik memiliki beberapa keunggulan, seperti hemat energi, ramah lingkungan, dan hemat biaya operasional.

Nikel merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, terutama jenis baterai lithium-ion.

Nikel berfungsi sebagai katoda, yaitu tempat terjadinya reaksi oksidasi saat baterai mengeluarkan arus listrik.

Nikel dapat meningkatkan kapasitas, daya tahan, dan efisiensi baterai.

Selain itu, nikel juga dapat mengurangi ketergantungan pada kobalt, yang merupakan logam langka dan mahal.

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi produsen baterai kendaraan listrik di dunia, mengingat ketersediaan nikel yang melimpah.

Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi nikel secara optimal untuk kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.

Artikel Terkait