Intisari-online.com - Kalimantan adalah pulau yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa.
Salah satu suku bangsa yang mendiami pulau ini adalah suku Dayak, yang terdiri dari berbagai sub-suku dengan ciri khas masing-masing.
Suku Dayak memiliki banyak tradisi dan kearifan lokal yang menarik untuk diketahui, salah satunya adalah tentang senjata tradisional mereka yang bernama mandau.
Mandau adalah sejenis pedang pendek yang sangat tajam dan berbentuk melengkung.
Mandau berasal dari bahasa Dayak Kalimantan Tengah, yaitu asal kata "Man" dari singkatan kata "kuman" yang berarti "makan" dan "do" yaitu singkatan dari kata "dohong" yakni pisau belati khas Kalimantan Tengah.
Jadi secara harfiah mandau atau mando berarti "makan dohong".
Maksudnya adalah karena sejak senjata mando menjadi populer di kalimantan tengah.
Dohong yang merupakan senjata pisau terawal milik Dayak Ngaju kal-teng menjadi kalah populer atau tergerus kalah oleh mando.
Mandau tidak hanya berfungsi sebagai senjata, tetapi juga sebagai simbol persaudaraan, kesatria, penjaga, tanggung jawab, dan kedewasaan.
Mandau juga merupakan sebuah pusaka yang secara turun-temurun digunakan oleh suku Dayak.
Bahkan dianggap sebagai sebuah benda keramat.
Baca Juga: Cerita Mitologi Kehebatan Pusaka Mandau Milik Suku Dayak yang Konon Ditakuti Musuhnya
Dahulu mandau dianggap memiliki unsur magis dan hanya digunakan dalam acara ritual tertentu seperti perang, pengayauan, perlengkapan tarian adat, dan perlengkapan upacara.
Mandau memiliki bentuk dan hiasan yang unik dan khas.
Mandau biasanya dibuat dari batu khusus berjenis mantikei, yang memiliki unsur besi yang dominan.
Dengan bahan itu, mandau yang dibuat akan menjadi sangat keras dan kuat.
Akan tetapi saat dibentuk atau proses pembuatan tetaplah lunak.
Mandau juga memiliki lubang-lubang di bilahnya yang memiliki makna khusus lain.
Secara keseluruhan, mandau merupakan simbol pengeras jiwa sehingga dibuat menyesuaikan karakter pemiliknya.
Mandau juga memiliki sejarah yang heroik.
Pada zaman penjajahan dulu, mandau dipakai oleh suku Dayak untuk mengusir Belanda yang ingin menguasai Kalimantan.
Konon, Belanda sampai lari terbirit-birit ketika melawan orang-orang Dayak.
Akibatnya, Kalimantan sempat menjadi daerah yang paling susah ditaklukkan.
Mandau juga digunakan untuk memenggal kepala musuh-musuhnya dalam tradisi pengayauan suku Dayak.
Kepercayaan masyarakat dulu, mandau yang telah keluar dari sarungnya pantang kembali sebelum memenggal kepala musuh.
Demikianlah sedikit ulasan tentang mandau, senjata tradisional dan pusaka keramat suku Dayak.
Semoga artikel ini dapat memberikan Anda gambaran tentang keunikan dan kehebatan senjata ini.
Jika Anda tertarik untuk melihat lebih dekat bentuk dan ukiran mandau.
Anda bisa mengunjungi beberapa museum di Indonesia yang menyimpan koleksi mandau.
Seperti Museum Nasional Indonesia di Jakarta atau Museum Negeri Pontianak di Kalimantan Barat.