Gegara menegur murid yang merokok di belakang kelas, Zaharman diketapel orangtua murid hingga alami kebutaan.
Intisari-Online.com -Keputusan Zaharman (58) menegur salah seorang muridnya, PDM (16), yang merokok di belakang sekolah berakhir tragis.
Orangtua murudi yang tidak terima mengetapel guru yang dikenal tegas dan humoris itu hingga mengalami kebutaan.
Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengancam Zaharman dengan menggunakan senjata tajam.
Kejadian itu terjadi di Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (1/8) kemarin.
AR ketahuan merokok di belakang sekolah saat jam belajar.
Sebagai buntut dari pengetapelan itu, pihak sekolah punmelaporkan kejadian ini ke Polsek Padang Ulak Tanding (PUT), Kabupaten Rejang Lebong.
Sosok Zaharman, Guru SMAN di Rejang Lebong memang dikenal sebagai guru yang tegas dan disiplin.
Namun disisi lain, Zaharman juga orang yang humoris dan taat beribadah.
Para guru dan alumni SMA tersebut mengaku menjadikan Zaharman sebagai panutan.
Salah Satu Alumni SMAN 7 Rejang Lebong Tahun 2016, Gatot Prasetya mengatakan, dia mengenal Zaharman merupakan sosok guru yang baik dan terkenal tegas.
Meskipun begitu, apa yang diajarkan oleh Zaharman ini memberikan dampak positif bagi para siswa.
"Beliau ini baik, memang terkenal tegas, tapi itu demi muridnya juga, saya sendiri jujur mengaku apa yang pak Zaharman lakukan membuat pribadi saya menjadi lebih baik," kata Gatot dilansir dari TribunBengkulu.com.
Pengakuan serupa juga disampaikan oleh salah satu guru di SMA tempat Zaharman mengajar,Soni Sanjaya.
Menurut Soni, Zaharman adalah pribadi yang tegas dan disiplin, dan sosok yang humoris.
Tak hanya itu, Zaharman juga terkenal karena taat beribadah karena tak pernah melewatkan sholat lima waktu di masjid.
"Selama ini dia merupakan panutan dari para guru lainnya,"ungkap Soni.
Diberitakan sebelumnya, Kapolres Rejang Lebong, AKBP Juda Teisno Tampubolon melalui Kapolsek Padang Ulak Tanding, Iptu Hengky Norianto Hengky mengatakan, penganiayaan ini buntut dari kejadian Zaharman yang menghukum siswa berinisial PDM (16) karena merokok di sekolah dengan cara menendang kepalanya.
Setelah kejadian itu, PDM melaporkan ke orangtuanya, AR (45).
AR kemudian pergi ke sekolah dan bertemu dengan satpam sekolah.
Saat itu AR mengatakan ingin bertemu Zaharman karena anaknya dipukul.
Meski sempat ditahan satpam sekolah, AR bisa masuk sekolah dan bertemu Zaharman.
Seketika itu juga, AR mengarahkan katapel dan mengenai mata Zaharman.
Melihat kondisi itu, AR lari.
"AR pasti akan kami mintai keterangan," tambah Kapolsek.
Alami kebutaan
Akibat kejadian tersebut, Zaharman harus kehilangan mata kanannya yang rusak karena terkena ketapel.
Tak hanya dikatapel, ternyata Zaharman juga diancam oleh pelaku dengan senjata tajam.
Kejadian tersebut berawal saat Zaharman, selaku guru olahraga menegur muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah saat jam sekolah.
Setelah kejadian ketapel itu, Zaharman langsungdilarikan ke RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapat perawatan.
Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.
Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.
"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.
Kapolsek juga menambahkan, ada rencana pihak murid akan melaporkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh Zaharman.
"Polisi akan berlaku obyektif dalam perkara ini karena laporan dan informasinya oknum guru dikenal kasar suka menendang siswa, memukul siswa yang salah atau nakal, bahkan tidak jarang meludahi muridnya. Kabarnya pihak siswa melapor ke Mapolres Rejang Lebong karena di Polsek tidak ada unit PPA," demikian Kapolsek.
Zaharman telah menjalani operasi.
Bola mata sebelah kanan yang sebelumnya masih bisa melihat dengan jelas terpaksa diangkat oleh dokter karena sudah rusak terkena katapel.
Sementara bola mata kirinya mengalami katarak.
Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi.
"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih, Rabu (2/8/2023).
Dia juga mengaku bahwa ayahnya kemungkinan mengalami kebutaan permanen di dua mata karena mata kiri ayahnya telah mengalami katarak.
"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," beber Ilham.