- Faktor sosial
Ada pemilih yang terbawa oleh suasana sosial di sekitar mereka, misalnya keluarga, teman, komunitas, atau media sosial. Mereka mengikuti pilihan atau pendapat dari orang-orang yang memutuskan untuk golput.
Mereka juga terpengaruh oleh isu-isu negatif yang beredar di masyarakat, seperti politik uang, kampanye hitam, hoax, atau intimidasi. Mereka merasa was-was atau takut untuk memilih karena khawatir akan ada ancaman atau sanksi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
- Faktor administratif
Ada pemilih yang menghadapi masalah administratif yang menghalangi mereka untuk memilih.
Contohnya, mereka tidak masuk dalam daftar pemilih, tidak punya KTP atau KTP-el, tidak tahu lokasi atau waktu pencoblosan, atau tidak dapat surat pemberitahuan pemilih (formulir C6).
Mereka juga mengalami kesulitan akses ke tempat pencoblosan karena faktor jarak, transportasi, cuaca, atau kesehatan.
Faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya angka Golput pada Pemilu 2014
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini adalah sebagai berikut:
- Faktor sosial
Faktor sosial meliputi faktor demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, status perkawinan, agama, etnis, dan lain-lain.
Baca Juga: Urutan Partai Pemenang Pemilu 2019, Siapa Saja yang Lolos ke Senayan?
KOMENTAR