Intisari-Online.com – Sudah bukan rahasia bahwa terjemahan yang salah selalu muncul di berbagai tempat. Bila di Indonesia ada Bahasa Inggris ‘ngawur’, di Hong Kong pun ada Chinglish, bahasa campuran Inggris dan Mandarin yang kerap salah dan memunculkan arti lucu.
Chinglish adalah bahasa campuran yang sering sekali salah tata bahasanya sehingga menjadi topik perdebatan di Hong Kong selama bertahun-tahun. Sejak 1994, tiga tahun sebelum Inggris menyerahkan kembali Hong Kong ke RRT, pemerintah Hong Kong sudah berusaha menentukan bahasa resmi negri mungil tersebut.
Keputusan yang diambil pada waktu itu adalah sekolah harus mengajar murid dalam bahasa Kanton, bahasa asli Hong Kong, namun tetap mengajar dengan buku teks Berbahasa Inggris. hal ini sebenarnya sudah dikhawatirkan akan menyebabkan kebingungan namun tetap saja dilakukan. Hasilnya pun bisa dilihat saat ini.
Saat ini setelah 20 tahun berlalu, Hong Kong memiliki masalah standar Bahasa Inggris yang rendah. Tak heran, selama ini siswa sendiri tentu merasa kebingungan karena adanya penggunaan bahasa ganda di sekolah-sekolah.
Salah satu efek yang lucu bisa dilihat pada tanda-tanda resmi di berbagai tempat umum. Marka-marka jalan pun banyak yang masih salah sehingga dianggap masyarakat dapat mempermalukan citra Hong Kong di mata masyarakat internasional. Semoga saja masalah ini dapat segera diselesaikan dengan baik hingga pengunjung internasional di Hong Kong tidak kebingungan.
(scmp.com)