Dari Jenis Historiografi Indonesia, Temukan Perbedaan dan Persamaan Dari Ketiganya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Tiga jenis Historiografi di Indonesia.
Tiga jenis Historiografi di Indonesia.

Intisari-online.com - Dalam soal IPS kelas X halaman 54, memuat soal berjudul "Berdasarkan materi tentang jenis historiografi Indonesia, temukan perbedaan dan persamaan dari ketiga historiografi tersebut!"

Nah, kali ini Intisari Online akan mencoba membantu menjawab pertanyaan di atas.

Jawaban:

Berdasarkan materi tentang jenis historiografi Indonesia, ada tiga jenis historiografi yang dapat dibedakan, yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi modern.

Berikut adalah perbedaan dan persamaan dari ketiga historiografi tersebut:

1. Historiografi tradisional adalah penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan sejak masa Hindu-Buddha hingga masa Islam.

Historiografi ini bersifat kultural, politis, religio-magis, istanasentris, anakronis, dan regio-sentris.

Contoh historiografi tradisional adalah Kitab Mahabarata, Kitab Pararaton, Kitab Negarakertagama, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-Raja Pasai, dan sebagainya.

2. Historiografi kolonial adalah penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan atau pejabat kolonial Belanda di Indonesia.

Historiagrafi ini bersifat Nederlandosentris atau Belandasentris, empiris, rasialis, orientalis, dan etnosentris.

Contoh historiografi kolonial adalah Sejarah Indonesia oleh J.C. van Leur, Sejarah Indonesia Modern oleh R.E. Elson, Sejarah Indonesia oleh M.C. Ricklefs, dan sebagainya.

3. Historiagrafi modern adalah penulisan sejarah yang dilakukan oleh para sejarawan Indonesia setelah kemerdekaan.

Baca Juga: Sedikit dari Kisah Bung Hatta, Apa yang Patut Dicontoh dari Beliau?

Historiografi ini bersifat nasionalis, ilmiah, kritis, objektif, dan komprehensif.

Contoh historiografi modern adalah Sejarah Nasional Indonesia oleh Pusat Sejarah Nasional LIPI, Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Kuno oleh Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, dan sebagainya.

Persamaan dari ketiga historiografi tersebut adalah bahwa semuanya merupakan bentuk penulisan sejarah yang mencerminkan pandangan dan kepentingan penulisnya terhadap peristiwa-peristiwa masa lalu di Indonesia.

Selain itu, ketiga historiografi tersebut juga saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam perkembangan penulisan sejarah di Indonesia.

Soal:Tuliskan pendapat dan alasan kalian, historiografi mana yang lebih baik?

Jawaban:

Menurut saya, historiografi modern lebih baik daripada historiografi tradisional dan kolonial. Alasan saya adalah sebagai berikut:

1. Historiografi modern menggunakan metode ilmiah dalam penulisan sejarah, sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan validitasnya.

2. Historiografi modern juga bersifat kritis dan objektif, sehingga tidak terpengaruh oleh kepentingan atau sudut pandang tertentu.

3. Historiografi modern lebih komprehensif dan holistik dalam memandang sejarah, sehingga tidak hanya melihat aspek politik, tetapi juga sosial, ekonomi, budaya, dan lain-lain.

4. Historiografi modern juga lebih memperhatikan peran dan kontribusi rakyat dalam sejarah, sehingga tidak hanya fokus pada tokoh-tokoh besar atau elit .

5. Historiografi modern lebih relevan dan bermakna bagi bangsa Indonesia, karena mencerminkan semangat nasionalisme dan identitas nasional.

6. Historiografi modern juga lebih responsif dan dinamis terhadap perkembangan zaman dan tantangan masa depan.

Artikel Terkait