Intisari-Online.com - Jumat pagi, 17 Juli 2009, Jakarta digoncang bom, tepatnya di hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Itu adalah sebuah aksi bom bunuh diri.
Pelakunya adalah Dani Dwi Permana asal Bogor, Jawa Barat, dan Nana Ikhwan Maulana dari Pandeglang, Banten.
Ledakan itu memakan korban 9 orang, dan melukai lebih dari 50 orang lainnya, termasuk warga asing.
Pengeboman terjadi sembilan hari setelah Pemilu 2009.
Selain korba-korba yang berjatuhan, orang mengingat pengeboman ini karena membatalkan rencana kedatangan klub sepakbola Inggris, Manchester United, yang rencananya akan menginap di Ritz-Carlton dua hari kemudian.
MU pun urung datang ke Indonesia.
Polisi menyebut Noordin M Top sebagai otak di balik bom bunuh diri tersebut.
Nama terakhir memang dikenal sebagai teroris yang licin dan cerdik.
Setelah beberapa kali lolos dari penyergapan, pria kelahiran Johor, Malaysia, itu akhirnya tewas dalam sebuah serbuan di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, pada September 2009.
Ada beberapa fakta menarik tentang Noordin M Top.
Noordin M Top resmi menjadi buronan polisi Indonesia, dalam hal ini Detasmen Khusus 88 Mabes Polri, sejak tahun 2000.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR