Intisari-online.com - Otto Toto Sugiri atau Toto adalah seorang pengusaha IT yang berhasil di Indonesia.
Ia menjabat sebagai CEO dari Data Center Indonesia (DCI), perusahaan yang memberikan layanan dan solusi data center di Indonesia.
Toto juga termasuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan harta mencapai US$2,5 miliar atau sekitar Rp35,62 triliun (kurs Rp14.248 per dolar AS).
Toto berasal dari Bandung dan lahir pada 23 September 1953.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana teknik elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan lulus pada tahun 1978.
Setelah lulus, ia menjadi teknisi di PT Telkom, perusahaan telekomunikasi milik negara, pada tahun 1983.
Ia kemudian dipromosikan menjadi direktur operasi jaringan di PT Telkom hingga tahun 2004.
Pada tahun 2009, Toto mendirikan Data Center Indonesia, perusahaan yang menyediakan infrastruktur data center, komputasi awan, konektivitas jaringan, dan layanan terkelola.
Data Center Indonesia memiliki empat data center di Jakarta dan Surabaya, dengan kapasitas total lebih dari 10 megawatt.
Pada tahun 2020, Data Center Indonesia menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikat Tier IV Certification of Constructed Facility dari Uptime Institute, sebuah lembaga yang menetapkan standar kinerja dan keandalan data center.
Toto adalah sosok yang sangat gemar dunia pemrograman.
Baca Juga: 20 Contoh Ucapan Selamat datang Haji, untuk Sosok Kerabat Terdekat
Sebelum mendirikan Data Center Indonesia, ia telah terlibat dalam berbagai proyek perangkat lunak, baik lokal maupun internasional.
Ia pernah membuat program pencairan pinjaman nelayan di Papua, software untuk perusahaan minyak, software untuk memudahkan operasional Bank Bali, dan program pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft.
Toto juga merupakan pendiri dari beberapa perusahaan IT lainnya, seperti Sigma Cipta Caraka, Indointernet, dan Balicamp.
Sigma Cipta Caraka adalah perusahaan perangkat lunak yang didirikan oleh Toto bersama enam mantan karyawan Bank Bali pada tahun 1989.
Perusahaan ini kemudian dijual ke Telkom Indonesia pada tahun 2008 dengan harga US$44 juta.
Indointernet adalah perusahaan penyedia layanan internet yang didirikan oleh Toto pada tahun 1994.
Balicamp adalah anak perusahaan dari Sigma Cipta Caraka yang membuat program pemeriksaan ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft.
Balicamp ditutup setelah bom Bali pada tahun 2002.
Toto menikah dan memiliki tiga anak. Ia tinggal di Jakarta, Indonesia.
Ia dikenal sebagai sosok yang sederhana dan tidak suka menonjolkan diri.
Ia juga suka berolahraga dan membaca buku-buku tentang teknologi dan bisnis.
Demikian artikel yang saya tulis ulang tentang Otto Toto Sugiri.
Baca Juga: Kyai Wirosentiko, Panglima Mataram Teman Dekat Hamengkubuwono I yang Menentang Penjajah