Intisari-online.com - Presiden Belarus Alexander Lukashenko kembali menjadi perhatian dunia.
Kali ini, ia berperan sebagai mediator konflik antara Rusia dan tentara bayaran Wagner Group yang memberontak terhadap pemerintah Putin.
Konflik ini dimulai ketika Wagner Group, yang merupakan kelompok militer swasta yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, menyeru pemberontakan bersenjata untuk menjatuhkan Menteri Pertahanan Rusia pada Jumat (23/6/2023).
Prigozhin mengatakan pemberontakan ini dilakukan karena tentara Rusia menyerang kamp Wagner dan membunuh anak buahnya di Ukraina.
Pada Sabtu (24/6/2023), pasukan Wagner berhasil menduduki markas tentara Rusia di Distrik Militer Selatan Rusia, Kota Rostov-on-Don.
Presiden Rusia Vladimir Putin pun angkat suara dan bersumpah akan menghancurkan pemberontakan yang dipimpin Prigozhin.
Ia juga menuduh Prigozhin melakukan pengkhianatan dan menikam Rusia dari belakang.
Namun, berkat peran Lukashenko, konflik ini akhirnya reda.
Lukashenko, yang merupakan sekutu Putin, berbicara dengan Prigozhin atas izin Putin dan menawarkan beberapa kesepakatan untuk mengakhiri pemberontakan.
Prigozhin pun menarik mundur pasukannya dan menghentikan aksi mereka.
Lukashenko (68) telah memimpin Belarus selama hampir 29 tahun sejak Juli 1994.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR