Kompleks pemakaman Tegalarum, tempat Amangkurat I dimakamkan. Konon, jenazah raja Mataram Islam keempat itu tak pernah membusuk.
Intisari-Online.com - Di kalangan raja-raja Mataram Islam, rasanya tidak ada yang seproblematik Amangkurat I.
Raja Mataram Islam keempat itu sepanjang hidupnya diselimuti dengan berbagai kontroversi.
Selain menjalin persahabatan dengan VOC, di mana saat zaman Sultan Agung adalah musuh utama, Amangkurat I juga pernah berselisih dengan putranya.
Bukan soal kekuasaan, tapi dalam urusan wanita.
Pada zaman Amangkurat I pula meletus salah pemberontakan terbesar sepanjang sejarah Mataram Islam, pemberontakan Trunojoyo.
Akibat pemberontakan Trunojoyo pula, Amangkurat I melarikan diri ke barat hingga akhirnya meninggal di sekitar daerah Tegal, Jawa Tengah.
Jenazah Amangkurat I kemudian dimakamkan di Tegalarum atau Tegalwangi.
Ada cerita turun temurun terkait jenazah Amangkurat I yang dimakamkan di Tegalarum.
Konon, jenazah anak Sultan Agung itu tidak pernah membusuk.
Tak hanya tidak pernah membusuk, janazah Amangkurat I seperti "hidup" karena kuku dan rambutnya masih tumbuh dan memanjang.
Hal itu disampaikan oleh juru kunci kompleks pemakaman Tegalarum Agus Sholeh.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR