Intisari-online.com - Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan sistem politik sejak merdeka pada tahun 1945.
Salah satu periode yang paling berpengaruh dalam sejarah politik Indonesia adalah Masa Orde Baru, yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998.
Masa Orde Baru dipimpin oleh Presiden Soeharto, yang menggantikan Presiden Soekarno setelah terjadinya peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Selama 32 tahun berkuasa, Soeharto telah menyelenggarakan enam kali pemilihan umum (pemilu) untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tingkat I dan Tingkat II, serta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pemilu-pemilu tersebut dilaksanakan pada tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.
Bagaimana karakteristik pemilu-pemilu di bawah kekuasaan Orde Baru?
Artikel ini akan membahas secara singkat tentang pemilu-pemilu Orde Baru dari berbagai aspek, seperti asas, sistem, peserta, hasil, dan dampaknya.
Asas Pemilu Orde Baru
Asas pemilu adalah prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan penyelenggaraan pemilu.
Asas pemilu menentukan bagaimana pemilih dapat menggunakan hak pilihnya secara adil dan demokratis.
Asas pemilu yang digunakan pada masa Orde Baru adalah LUBER, yaitu langsung, umum, bebas, dan rahasia.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR