Selama kerja rodi, para pekerja tidak dibayar.
Kalaupun dibayar, hanya sedikit saja yang diterima.
Rakyat harus bekerja dengan menahan sakit dan kelaparan.
Begini kondisi masyarakat Indonesia di akhir periode pemerintahan Hindia Belanda.
Setidaknya ada empat hal yang menandai kondisi masyarakat Indonesia di akhir masa pemerintah kolonia Belanda.
1. Krisis ekonomi global
Krisis global ini dikenal sebagai Depresi Dunia atau Great Depression. Krisis ini berawal ketika ekonomi AS berubah drastis pada 1929 saat bank-bank di AS kesulitan modal akibat nasabah memindahkan tabungan mereka ke pasar saham yang berpusat di New York.
Dampaknya sampai ke Hindia Belanda. Banyak perusahan dan perkebunan di Hindia Belanda yang bangkrut dan gulung tikar, terutama di Jawa dan Sumatera.
2. Wabah dan penyakit di Nusantara
Sepanjang 1910-1936, puluhan ribu orang di Pulau Jawa meninggal karena wabah penyakit pes. Lalu ada flu spanyol atau influenza yang menyebar tak hanya di Jawa tapi juga di Hindia Belanda bagian timur.
Kondisi wabah seperti itu semakin parah dengan kondisi ekonomi akibat pengaruh dari Depresi Dunia.
3.Perang Dunia II
Meski bukan pemain utama, masyarakat di Hindia Belanda juga merasakan dampak Perang Dunia II. Perang Dunia II adalah perang besar yang melibatkan blok sekutu yang dipimpin Amerika Serikat dan Uni Soviet melawan blok sentral beranggotakan Jerman, Italia, Jepang, dan negara lainnya.
4. Belanda menyerah kepada Jepang
Pada 1942, Jepang mendarat di Hindia Belanda. Belanda juga mengakui kekalahannya melalui Perjanjian Kalijati di Subang, Jawa Barat.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR