Intisari-Online.com -Kerajaan Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berdiri sekitar abad ke-13 di Aceh.
Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Mahmud Malik Az Zahirlaluruntuh pada abad ke-16 setelah diserang oleh Majapahit dan Portugis.
Meskipun demikian, kerajaan ini meninggalkan beberapa peninggalan yang menjadi saksi sejarah dan budaya.
Berikut adalah lima peninggalan kerajaan Samudera Pasai yang perlu diketahui.
1) Lonceng Cakra Donya
Salah satu peninggalan kerajaan Samudera Pasai yang paling terkenal adalah Lonceng Cakra Donya. Lonceng ini berbentuk stupa dan terbuat dari besi.
Lonceng ini memiliki tinggi 125 cm dan lebar 75 cm. Lonceng ini diperkirakan dibuat pada tahun 1409 M oleh kekaisaran Cina sebagai hadiah untuk Sultan Samudera Pasai.
Lonceng ini memiliki hiasan dan simbol berupa aksara Cina dan Arab yang menunjukkan hubungan diplomatik antara kedua negara. Lonceng ini sekarang disimpan di Museum Aceh.
2) Makam Sultanah Nahrasiyah
Makam Sultanah Nahrasiyah adalah makam perempuan pertama yang memimpin kerajaan Islam di Indonesia.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai yang Harus Anda Tahu, Apa Saja?
Sultanah Nahrasiyah adalah putri dari Sultan Zainal Abidin, raja ke-11 Samudera Pasai. Ia naik tahta pada tahun 1511 M setelah ayahnya wafat.
Ia memerintah selama sepuluh tahun hingga tahun 1521 M, ketika kerajaannya diserang oleh Portugis.
Makam Sultanah Nahrasiyah terletak di Desa Beuringin, Aceh Utara. Makam ini memiliki batu nisan dengan tulisan Arab yang indah.
3) Dirham Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai
Dirham adalah mata uang emas yang digunakan oleh kerajaan Samudera Pasai sebagai alat pembayaran dalam perdagangan.
Dirham yang menunjukkan kekuatan ekonomi dan politik kerajaan Samudera Pasai ini memiliki diameter sekitar 10 mm dan berat sekitar 0,6 gram dengan kadar emas 18 karat.
Pada satu sisi dirham tertulis nama Sultan Mahmud Malik Az Zahir, raja yang membawa kejayaan bagi kerajaannya. Pada sisi lainnya tertulis nama Al-Sultan Al-Adil, yang berarti sultan yang adil.
4) Makam Sultan Malik Al-Saleh
Makam Sultan Malik Al-Saleh adalah makam pendiri dan raja pertama kerajaan Samudera Pasai. Sultan Malik Al-Saleh atau Marah Silu adalah orang yang pertama kali memeluk Islam di Nusantara pada abad ke-13
Ia mendirikan kerajaan Samudera Pasai pada tahun 1267 M dan membangun hubungan baik dengan negara-negara Islam lainnya.
Makam Sultan Malik Al-Saleh terletak di Desa Samudera, Aceh Utara. Makam ini memiliki batu nisan dengan tulisan Arab yang merupakan bukti masuknya Islam ke Indonesia.
5) Hikayat Raja-raja
Hikayat Raja-raja adalah sebuah naskah sejarah yang menceritakan tentang para sultan yang memerintah kerajaan Samudera Pasai.
Naskah yang ditulis dalam bahasa Melayu dan diperkirakan berasal dari abad ke-141 ini merupakan sumber sejarah yang penting bagi kerajaan Samudera Pasai, karena mengungkapkan asal-usul, silsilah, peristiwa, dan kebudayaan kerajaan tersebut.
Naskah ini juga menunjukkan pengaruh Islam yang kuat dalam kerajaan Samudera Pasai.
Demikianlah penjelasan tentang 5 peninggalan kerajaan Samudra Pasai. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Samudra Pasai, Termasuk Hikayat Raja-raja