Zakat fitrah tidak sekadar kewajiban yang harus dibayar tiap muslim yang mampu. Ada hikmah dan manfaat di dalamnya.
IntisariOnline.com - Zakat fitrah adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu di akhir bulan Ramadhan.
Zakat fitrah berbeda dengan zakat mal yang dikeluarkan dari harta yang mencapai nisab dan haul.
Zakat fitrah dihitung berdasarkan satuan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, seperti beras, gandum, kurma, atau lainnya.
Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri atau paling lambat pada saat shalat Idul Fitri berlangsung.
Zakat fitrah diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya, yaitu orang-orang fakir, miskin, dan asnaf lainnya yang disebutkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60.
Lalu apa makna dan hikmah dari zakat fitrah ini? Berikut adalah beberapa penjelasannya:
Zakat fitrah adalah bentuk penyucian jiwa dan harta bagi orang yang berpuasa.
Dengan membayar zakat fitrah, orang yang berpuasa dapat membersihkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia atau kotor selama bulan Ramadhan.
Selain itu, zakat fitrah juga dapat membersihkan harta dari hal-hal yang tidak baik atau tidak halal dalam proses memperolehnya.
Zakat fitrah adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat puasa Ramadhan yang telah dilaksanakan dengan baik.
Dengan membayar zakat fitrah, orang yang berpuasa menunjukkan rasa terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan untuk beribadah di bulan penuh berkah ini.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR