Intisari-online.com - Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu.
Ia merupakan ibadah sosial yang bertujuan untuk membersihkan harta dan jiwa dari sifat kikir dan bakhil, serta untuk menolong fakir miskin dan golongan yang berhak menerima zakat.
Zakat juga merupakan salah satu cara untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat.
Namun, apakah Anda sudah mengetahui jenis-jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim? Apakah Anda sudah pernah mengeluarkan zakat selain zakat fitrah?
Jenis-Jenis Zakat
Menurut Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa, secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang berkemampuan pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.
Besarnya zakat fitrah adalah setara dengan 3,5 liter (2,7 kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan, seperti beras, gandum, atau sejenisnya. Zakat fitrah harus dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri.
b. Zakat Mal (Harta)
Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki harta atau aset yang mencapai nishab (batas minimal) dan haul (jangka waktu) tertentu.
Nishab zakat mal adalah setara dengan 85 gram emas atau 595 gram perak. Haul zakat mal adalah satu tahun hijriyah atau 354 hari. Zakat mal bisa dikeluarkan kapan saja selama syarat-syaratnya terpenuhi.
Dari zakat mal ini kemudian bermunculan berbagai jenis zakat lainnya, sesuai dengan sumber harta atau asetnya.
Berikut adalah5 jenis zakat mal yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim:
1. Zakat Penghasilan
Zakat penghasilan adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki penghasilan berupa uang atau harta lainnya. Besarnya zakat penghasilan adalah 2,5% dari penghasilan bersih setelah dikurangi kebutuhan pokok dan utang. Zakat penghasilan bisa dikeluarkan per bulan dengan cara dicicil atau per tahun dengan cara ditotal.
2. Zakat Pertanian
Zakat pertanian adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki hasil pertanian, seperti padi, jagung, buah-buahan, sayuran, dan sebagainya. Besarnya zakat pertanian tergantung pada cara pengairan tanamannya. Jika menggunakan air hujan atau sungai (tanpa biaya), maka zakatnya adalah 10% dari hasil panen. Jika menggunakan air irigasi atau sumur (dengan biaya), maka zakatnya adalah 5% dari hasil panen.
3. Zakat Perniagaan
Zakat perniagaan adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki harta niaga atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Besarnya zakat perniagaan adalah 2,5% dari nilai harta niaga pada akhir haul (satu tahun). Harta niaga meliputi barang dagangan, modal usaha, piutang dagang, dan lain-lain.
4. Zakat Hasil Ternak
Zakat hasil ternak adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki hewan ternak, seperti unta, sapi, kerbau, kambing, dan domba. Besarnya zakat hasil ternak tergantung pada jenis, jumlah, dan kualitas hewan ternaknya. Zakat hasil ternak harus dikeluarkan dari hewan yang sehat, gemuk, dan berkualitas.
5. Zakat Emas dan Perak
Zakat emas dan perak adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki emas atau perak dalam bentuk apapun, baik perhiasan, logam mulia, maupun uang. Besarnya zakat emas dan perak adalah 2,5% dari nilai emas atau perak pada akhir haul (satu tahun). Nishab zakat emas adalah 85 gram dan nishab zakat perak adalah 595 gram.
8. Zakat Tabungan
Zakat tabungan adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang memiliki uang tabungan di bank atau lembaga keuangan lainnya. Besarnya zakat tabungan adalah 2,5% dari nilai uang tabungan pada akhir haul (satu tahun). Nishab zakat tabungan adalah setara dengan nishab zakat emas atau perak.
Nomor 3 Paling Sering Dilupakan!
Dari delapan jenis zakat mal di atas, mungkin Anda sudah familiar dengan beberapa di antaranya. Namun, ada satu jenis zakat yang paling sering dilupakan oleh banyak orang, yaitu, zakat perniagaan.
Zakat perniagaan seringkali dianggap sepele atau tidak penting oleh sebagian besar pedagang atau pengusaha.
Padahal, zakat perniagaan merupakan salah satu jenis zakat yang sangat penting untuk membersihkan harta niaga dari hal-hal yang tidak baik, seperti riba, gharar, penipuan, monopoli, dan sebagainya.
Zakat perniagaan juga merupakan salah satu cara untuk mendistribusikan kekayaan secara adil dan merata di masyarakat.
Dengan mengeluarkan zakat perniagaan, seorang pedagang atau pengusaha tidak hanya mendapatkan pahala dari Allah SWT, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan kemudahan dalam berbisnis.
Oleh karena itu, jika Anda termasuk salah satu orang yang memiliki harta niaga atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan, maka jangan lupa untuk mengeluarkan zakat perniagaannya.
Caranya cukup mudah, yaitu dengan menghitung nilai harta niaga Anda pada akhir haul (satu tahun) dan mengeluarkan 2,5% dari nilai tersebut sebagai zakat.
Baca Juga: Zakat Fitrah 2,5 Kg atau 2,7 Kg? Ini Alasan di Balik Perbedaan Ukuran yang Sering Ditemukan