Intisari-online.com - Israel adalah negara yang sering mendapat penolakan dan protes dari berbagai negara lain, terutama yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Salah satu bidang yang menjadi sasaran aksi boikot terhadap Israel adalah dunia olahraga.
Beberapa negara pernah menolak untuk berkompetisi atau bermain melawan tim atau atlet dari Israel, baik dalam ajang sepak bola, catur, judo, tinju, maupun Olimpiade.
Alasan utama aksi boikot tersebut adalah karena solidaritas terhadap Palestina yang menjadi korban penjajahan dan kekerasan Israel.
Aksi boikot terhadap Israel kembali mencuat menjelang perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Aceh, menyatakan tidak bersedia menjadi tuan rumah bagi timnas Israel U-20.
Imbasnya adalah batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2023 ini.
Padahal buat Israel, keikutsertaannya pada Piala Dunia U-20 merupakan sejarah karena untuk kali pertama negara berbendera Bintang Daud itu akan tampil.
Namun, Indonesia tidak sendirian dalam menentang Israel di dunia sepak bola.
Berikut ini adalah lima aksi boikot terhadap Israel paling menggegerkan dalam dunia olahraga yang pernah terjadi.
1. Indonesia menolak untuk bermain melawan Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958
Baca Juga: Bukan Karena Israel? Ternyata Ini Penyebab FIFA Coret Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Indonesia adalah salah satu negara Asia yang pernah menolak untuk bermain melawan timnas Israel dalam kualifikasi Piala Dunia 1958.
Saat itu, Indonesia dan Israel berada dalam satu grup bersama dengan Turki dan Sudan.
Namun, Indonesia memilih untuk mengundurkan diri dari grup tersebut karena tidak mau bertemu dengan Israel.
Alasan Indonesia adalah karena Indonesia tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung hak Palestina atas tanah mereka.
Akibatnya, Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 1958 dan harus menunggu hingga tahun 1998 untuk tampil di ajang bergengsi tersebut.
Indonesia juga belum pernah bertemu dengan Israel dalam pertandingan resmi hingga saat ini.
2. Mesir mengundurkan diri dari Olimpiade 1976 karena Israel menjadi tuan rumah catur
Mesir juga pernah menolak untuk berpartisipasi dalam Olimpiade 1976 di Montreal, Kanada, karena alasan politik terkait dengan Israel. Namun, bukan karena olahraga utama, melainkan karena cabang olahraga catur.
Saat itu, Israel menjadi tuan rumah Olimpiade Catur 1976 yang dihelat di Haifa.
Mesir, bersama dengan Uni Soviet dan sejumlah negara Arab, tidak mengakui kedaulatan Israel dan menentang penempatan turnamen catur di sana.
Mesir kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari seluruh Olimpiade 1976 sebagai bentuk protes terhadap Israel.
Mesir bahkan ikut serta dalam turnamen catur alternatif yang digelar oleh Libya sebagai ganti Olimpiade Catur 1976.
Baca Juga: Mati-Matian Boikot Israel di Indonesia Begini Jawaban Dari Bung Karno?
3. Argentina membatalkan laga uji coba melawan Israel pada 2018
Argentina adalah salah satu negara yang pernah membatalkan laga uji coba melawan timnas Israel pada tahun 2018.
Laga tersebut seharusnya digelar di Yerusalem sebagai bagian dari persiapan Argentina menjelang Piala Dunia 2018 di Rusia.
Namun, Argentina memutuskan untuk tidak jadi bertanding setelah mendapat tekanan dan ancaman dari kelompok pro-Palestina.
Salah satu ancaman yang diterima adalah pembunuhan terhadap bintang Argentina, Lionel Messi.
Alasan lain Argentina membatalkan laga tersebut adalah karena Yerusalem merupakan kota yang diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
Argentina tidak ingin terlibat dalam konflik politik dan agama di kawasan tersebut.
4. Iran memberikan hukuman seumur hidup
Hukuman itu dijatuhkan kepada dua pemainnya yang bermain melawan klub Israel
Iran adalah negara yang paling keras dalam menolak bermain melawan tim atau atlet dari Israel. Iran bahkan pernah memberikan hukuman seumur hidup kepada dua pemainnya yang bermain melawan klub Israel.
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2017, ketika dua pemain Iran, Masoud Shojaei dan Ehsan Hajsafi, membela klub Yunani Panionios melawan klub Israel Maccabi Tel Aviv di Liga Europa.
Kedua pemain tersebut kemudian dicoret dari timnas Iran karena dianggap telah melanggar prinsip negara.
Iran juga pernah mengundurkan diri dari beberapa turnamen olahraga lainnya karena harus berhadapan dengan atlet atau tim dari Israel.
Misalnya, pada Olimpiade Rio 2016, petinju Iran Hassan Yazdani mengundurkan diri dari babak perempat final karena harus bertemu dengan petinju Israel Or Sasson.
5. Turki mundur dari grup kualifikasi Piala Dunia 1958
Turki pilih mundur karena tidak mau bertemu dengan Israel.
Turki adalah negara lain yang pernah menolak bermain melawan timnas Israel pada tahun 1958.
Saat itu, Turki dan Israel berada dalam satu grup kualifikasi Piala Dunia 1958.
Namun, Turki memilih untuk mundur dari grup tersebut karena tidak mau bertemu dengan Israel.
Alasan Turki adalah karena mereka tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung hak Palestina.