Cara Lengkap Hitung Kecocokan dan Ketidakcocokan Jodoh Menurut Weton Jawa

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Jodoh menurut Weton Jawa.
Ilustrasi - Jodoh menurut Weton Jawa.

Intisari-online.com - Dalam budaya Jawa, weton adalah perhitungan hari lahir seseorang yang digunakan sebagai acuan untuk meramal nasib dan karakter seseorang.

Weton adalah gabungan antara hari dalam seminggu (Senin, Selasa, dst) dan pasaran Jawa (Legi, Pahing, dst).

Pasaran Jawa adalah siklus lima hari yang berulang setiap 35 hari.

Weton tidak hanya digunakan untuk mengetahui gambaran hidup seseorang, tetapi juga untuk mengetahui kecocokan dan keserasian dengan pasangan.

Weton jodoh adalah perhitungan weton antara dua orang yang ingin menikah.

Weton jodoh dianggap dapat menggambarkan percintaan dan pernikahan seseorang.

Bagaimana cara menghitung weton jodoh?

Ada beberapa metode yang bisa digunakan, tetapi salah satu yang paling populer adalah dengan menggunakan neptu. Neptu adalah angka yang mewakili hari dan pasaran.

Berikut adalah tabel neptu:

Senin= 4

Selasa= 3

Baca Juga: Cara Mengetahui Hari Sial atau Dina Was Menurut Primbon Jawa

Rabu= 7

Kamis= 8

Jumat= 6

Sabtu= 9

Minggu= 5

Kemudian untuk jumlah neptu adalah sebagai berikut :

Legi = 5

Pon = 9

Pahing = 7

Wage = 4

Kliwon = 8

Baca Juga: Neptu Jawa: Rahasia di Balik Angka Sakti yang Membentuk Nasib Anda

Untuk menghitung weton jodoh, kita perlu mengetahui weton masing-masing pasangan.

Caranya adalah dengan menjumlahkan neptu hari dan pasaran kelahiran mereka, kemudian dikurangi dengan 9 jika hasilnya lebih dari 9.

Misalnya, jika calon suami lahir pada hari Jumat Kliwon, maka wetonnya adalah:

6 (neptu Jumat) + 8 (neptu Kliwon) - 9 = 5

Jika calon istri lahir pada hari Minggu Pahing, maka wetonnya adalah:

5 (neptu Minggu) + 9 (neptu Pahing) - 9 = 5

Maka, weton jodoh pasangan tersebut adalah 5 dan 5.

Apa arti dari weton jodoh?

Setiap weton jodoh memiliki makna tersendiri yang bisa dijadikan sebagai pedoman atau pertimbangan dalam memilih pasangan.

Berikut adalah beberapa contoh makna weton jodoh:

Ada beberapa kategori kecocokan jodoh yang dianggap baik, seperti Ratu, Jodoh, Tinari, Sujanan, dan Pesthi.

Baca Juga: Cara Melihat Watak Seseorang Berdasarkan Weton Jawa

- Ratu (2, 11, 20, 29): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap cocok karena akan mendapatkan keberuntungan dan kemakmuran. Ratu dalam bahasa Jawa berarti raja atau ratu. Pasangan ini akan menjadi pemimpin atau pengusaha yang sukses.

- Jodoh (3, 12, 21, 30): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap cocok karena akan mendapatkan keserasian dan kebahagiaan. Jodoh dalam bahasa Jawa berarti pasangan hidup. Pasangan ini akan saling mencintai dan setia.

- Tinari (5, 14, 23, 32): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap cocok karena akan mendapatkan kemajuan dan kesehatan. Tinari dalam bahasa Jawa berarti bersinar atau berkembang. Pasangan ini akan memiliki karir dan usaha yang berkembang.

- Sujanan (7, 16, 25, 34): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap cocok karena akan mendapatkan kekayaan dan ketenaran. Sujanan dalam bahasa Jawa berarti bersahabat atau bersaudara. Pasangan ini akan memiliki banyak teman dan pengaruh.

- Pesthi (8, 17, 26, 35): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap cocok karena akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian. Pesthi dalam bahasa Jawa berarti damai atau tenang. Pasangan ini akan hidup harmonis dan sejahtera

Namun, ada juga beberapa kategori kecocokan jodoh yang dianggap buruk atau tidak cocok, seperti Pegat, Topo, dan Padu.

Bagaimana cara mengetahui ketidakcocokan jodoh dalam weton Jawa? Berikut adalah penjelasannya:

- Pegat (1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap tidak cocok karena akan mengalami banyak masalah dan pertengkaran. Pegat dalam bahasa Jawa berarti putus atau pisah. Pasangan ini berisiko bercerai atau mengalami musibah.

- Topo (4, 13, 22, 31): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap tidak cocok karena akan mengalami kesulitan ekonomi dan karir. Topo dalam bahasa Jawa berarti miskin atau susah. Pasangan ini harus bekerja keras untuk mencapai kesejahteraan.

- Padu (6, 15, 24, 33): Pasangan yang memiliki neptu jodoh ini dianggap tidak cocok karena akan mengalami konflik keluarga dan mertua. Padu dalam bahasa Jawa berarti bertengkar atau berselisih. Pasangan ini harus pandai menjaga hubungan dengan keluarga besar.

Meskipun demikian, weton Jawa bukanlah penentu mutlak dari kebahagiaan pernikahan.

Weton Jawa hanyalah sebuah pedoman atau pertimbangan yang didasarkan pada pengalaman leluhur.

Kecocokan jodoh juga dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya, seperti komunikasi, kesetiaan, pengertian, toleransi, dan cinta.

Artikel Terkait