Selain itu, penolakan tersebut juga berpotensi menimbulkan sanksi dari FIFA yang bisa merugikan sepak bola Indonesia.
Latar Belakang Hubungan Gus Dur dengan Israel
Gus Dur bukanlah orang yang asing dengan Israel. Ia sudah dekat dengan negara Yahudi itu sejak lama.
Pada tahun 1994, ia pernah diundang oleh Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian damai antara Israel dan Yordania.
Saat itu, Gus Dur merasakan hasrat damai dari orang-orang Israel, tidak peduli latar belakangnya. Ia bertemu dengan orang Yahudi, Arab, muslim, Kristen, dan ia merasakan hal yang sama.
Gus Dur juga memiliki teman seorang Yahudi bernama Ramin yang ia kenal saat kuliah di Bagdad, Irak.
Ramin adalah seorang aktivis perdamaian yang sering mengirimkan surat kepada Gus Dur tentang situasi di Timur Tengah.
Gus Dur pun tertarik untuk mempelajari sejarah dan budaya Yahudi.
Gagasan Diplomasi Gus Dur dengan Israel
Gus Dur bukanlah orang yang tidak peduli dengan nasib Palestina. Ia sangat paham tentang penderitaan rakyat Palestina akibat konflik dengan Israel.
Namun, ia juga melihat bahwa Indonesia tidak bisa berperan dalam perdamaian Palestina dan Israel jika hanya menjalin hubungan diplomatik dengan salah satu pihak saja.
KOMENTAR