Kisah Unik Membayar Tagihan Utang: Puluhan Ribu Koin yang Dikemas dalam Peti

Arnaldi Nasrum

Editor

Kisah Unik Membayar Tagihan Utang: Puluhan Ribu Koin yang Dikemas dalam Peti
Kisah Unik Membayar Tagihan Utang: Puluhan Ribu Koin yang Dikemas dalam Peti

Intisari-Online.com - Tagihan memang selalu menjadi hal yang menyebalkan. Melunasi tagihan kartu kredit adalah salah satu di antaranya. Seseorang harus menguras otak untuk memenuhinya. Namun, Thirry Chahez, pria asal California memiliki cara sendiri untuk membayar utang-utangnya. Caranya adalah dengan mengumpulkan 650 ribu keping koin ke dalam peti untuk membayar utang 6.500 dolar AS.

Thirry memang cukup repot ketika ingin mengangkut koinnya. Pria yang memiliki toko kue tersebut mengangkut peti koin ke bagian belakang mobilnya dan membawanya ke Bank lokal untuk membayar tagihan kartu kreditnya yang telah jatuh tempo.

Namun, meski jumlahnya telah mencukupi, pihak bank menolakh upaya Thirry tersebut. Pihak Bank meminta Thirry untuk mengemas uang tersebut agar lebih mudah untuk dibawa. Setidaknya, koin tersebut dibuat dalam beberapa gulungan.

Tidak merasa keberatan, Thirry menerima permintaan pihak Bank. Namun, setelah dikemas dengan baik, pihak bank ternyata tetap tidak menerima recehannya.

“Saya membawanya (recehan) kembali dan dalam keadaan telah dikemas namun mereka masih tidak menginginkannya,” ungkap Thirry.

“Apakah uang saya itu bau?” tambahnya

Ia juga berusaha untuk melakukan pembayaran di beberapa cabang bank yang berbeda. Namun, respon yang ia terima tetap saja sama. “Uang tetaplah uang, bukan?” tanyanya dengan heran.

Dalam usahanya tersebut, Thirry telah mendapatkan penolakan dan beberapa kali harus membawa recehannya kembali. Bahkan ia merasa mendapat perlakuan yang buruk. Akhirnya, ia berhasil menyetor uang dan melunasi utangnya setelah dikirim ke kantor cabang dengan nilai yang lebih besar.

Thirry mengatakan dia melakukan penukaran yang cukup drastis karena ia kesal dengan sikap bank yang menyulitkan pembayaran atas tagihan kartu kreditnya.

(Dailymail)