Advertorial
Waktu puasa di Islandia bisa mencapai 22 jam dalam sehari. Kejadian tahun 2018 milsanya.
Intisari-Online.com -Islandia adalah salah satu negara yang memiliki durasi puasa terlama di dunia.
Pada 2018, misalnya, waktu puasa di sana bahkan mencapai hingga 22 jam.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Apa yang membuat waktu fajar dan maghrib menjadi sangat lama di negara ini?
Jawabannya terletak pada fenomena alam yang disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi bumi.
Bumi mengitari matahari dengan sumbu yang miring sekitar 23,5 derajat dari bidang orbitnya.
Hal ini menyebabkan perbedaan panjang siang dan malam di setiap tempat di bumi sepanjang tahun.
Ketika bumi berada pada titik balik matahari musim panas atau musim dingin, kemiringan sumbu rotasi bumi akan membuat salah satu belahan bumi mendapatkan porsi sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi lainnya.
Belahan bumi yang mendapatkan sinar matahari lebih banyak akan mengalami siang hari yang lebih panjang dan malam hari yang lebih pendek.
Islandia termasuk ke dalam belahan bumi utara, yang mendapatkan sinar matahari lebih banyak saat musim panas.
Karena letaknya yang sangat dekat dengan kutub utara, Islandia bahkan mengalami fenomena midnattsol atau matahari tengah malam.
Apa itu fenomena midnattsol?
Itu adalah fenomena ketikamatahari tidak pernah terbenam selama beberapa hari atau minggu pada bulan Juni dan Juli.
Hal ini tentu memberi pengaruh bagi muslim di Islandia yang berpuasa pada bulan Ramadhan.
Mereka harus menentukan waktu fajar dan maghrib berdasarkan kriteria syariat Islam.
Yaitu ketika ada benang putih (cahaya fajar) dan benang hitam (gelap malam) di ufuk timur.
Namun, karena cahaya fajar dan gelap malam sulit terlihat di Islandia saat musim panas, muslim di sana memiliki perbedaan pendapat tentang bagaimana menentukan waktu puasanya.
Ada yang memilih untuk berpuasa selama 22 jam sesuai dengan waktu matahari terbit dan terbenam.
Mereka menganggap bahwa itu adalah kewajiban mereka sebagai muslim.
Sementara itu, ada juga yang mempersingkat waktu puasanya menjadi 18 jam dengan mengikuti waktu di Mekah atau negara muslim terdekat.
Mereka berpendapat bahwa Allah SWT memberikan keringanan bagi hambaNya dan bahwa puasa 22 jam terlalu memberatkan bagi mereka.
Perbedaan pendapat ini ternyata merupakan fenomena yang tidak dapat terelakkan bagi muslim di negara-negara dengan durasi siang dan malam yang ekstrem.
Yang penting adalah niat dan kesungguhan mereka dalam menjalankan ibadah puasa sebagai salah satu rukun Islam.