Butuh Uang untuk Mewujudkan Ide Bisnis? Ini Alternatif yang Dapat Dilakukan

Arnaldi Nasrum

Editor

Butuh Uang untuk Mewujudkan Ide Bisnis? Ini Alternatif yang Dapat Dilakukan
Butuh Uang untuk Mewujudkan Ide Bisnis? Ini Alternatif yang Dapat Dilakukan

Intisari-Online.com – Dalam menjalankan sebuah bisnis, ide adalah hal yang sangat penting. Ini berkaitan dengan inovasi bisnis. Namun, tidak jarang seseorang merasa kesulitan untuk mewujudkan ide bisnisnya. Tidak peduli sebagus apapun ide yang dimiliki. Kendala yang sering ditemui adalah soal biaya. Nah, berikut pilihan dukungan dana ketika ingin mewujudkan ide bisnis.

Tabungan pribadi

Tabungan pribadi adalah pilihan terbaik untuk memulai sebuah bisnis. Jika kita benar-benar menginginkan sebuah bisnis yang besar, maka kita dapat menabung dana yang cukup untuk memenuhi biaya bisnis dan kebutuhan hidup selama bekerja. Bahkan, angka yang ditargetkan bisa saja berlipat ganda. Selama tahun pertama, bisnis yang dijalankan akan selalu memiliki variabel tak terduga yang memiliki potensi untuk menghabiskan tabungan kita.

Sampingan

Kita juga dapat melakukan pekerjaan paruh waktu untuk menutupi pengeluaran sehari-hari dan sumber daya lain yang dibutuhkan terkait dengan ide bisnis yang ingin dijalankan. Jika kita dapat melakukannya dengan cara ini, maka kita akan dapat mengumpulkan cukup uang pada tabungan tanpa mengorbankan gaya hidup kita saat ini.

Crowdfunding

Crowdfunding juga sering disebut kolaborasi sosial. Crowdfunding adalah pilihan yang optimal untuk menggalang dukungan masyarakat dan membangun kesadaran merek atas ide bisnis yang dijalankan. Dengan situs crowdfunding yang populer, maka dukungan biaya atas bisnis kita dapat melejit dengan cepat.

Investor

Salah satu sumber dana yang dapat membuat bisnis kita berjalan lancar adalah dari investor. Sebenarnya, mendapatkan investor tidaklah sulit. Asalkan bisnis yang dijalankan dikemas dengan baik dan memiliki daya jual yang tinggi, maka investor akan datang dengan sendirinya. Namun, perlu dipahami, sebelum menerima investasi, kita harus mengetahui detail perjanjian yang disepakati. Beberapa investor memilih untuk menjadi mitra pasif, sementara yang lain ingin terlibat langsung.

(Huffington Post)