Tengoklah di masa modern saat ini, berkembangnya cara-cara yang tidak beretika dalam pelaksanaan dakwah Islam, memunculkan kekhawatiran akankah wajah Islam di mata pemeluk agama lain, kemudian membentuk framing dan citra yang buruk?
Berkembangnya pemikiran-pemikiran ekstrim di Indonesia saat ini seolah memberi ruang untuk saling memaki, saling mencaci, saling mencela, berdebat yang tidak ada ujung pangkalnya.
Forum dan kajian dakwah Islam yang dihiasi dengan pernyataan-pernyataan menghasut dan menghina ormas lslam lain.
Ini sungguh merupakan sesuatu yang mengkhawatirkan apabila masih dibiarkan dan tidak dilakukan upaya-upaya perbaikan.
Oleh karena itulah, melalui kalangan pelajar dan remaja, hendaklah kembali digaungkan semangat berdakwah, dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kelembutan, keramahan, penuh dengan norma dan sopan santun serta menghindari tindakan kekerasan sebagaimana yang dilakukan oleh para Wali Songo.
Sebab dakwah bertujuan untuk mengajak, bukan untuk mengejek.
Dakwah adalah untuk mengajar, bukan untuk menghajar.
Dakwah dilakukan untuk membina bukan untuk menghina.
Dakwah dilakukan untuk mencintai bukan untuk mencaci, dan dakwah dilakukan untuk menasehati, bukan untuk menusuk hati golongan yang lain.
Seperti itulah pesan damai dari dakwah Wali Songo di Tanah Jawa.
Baca Juga: Nama Asli Wali Songo dan Alasan Mereka Diberi Julukan Tersebut
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR