Mengenal AsmaraKu, E-commerce Khusus untuk Urusan Romatis

Arnaldi Nasrum

Editor

Mengenal AsmaraKu, E-commerce Khusus untuk Urusan Romatis
Mengenal AsmaraKu, E-commerce Khusus untuk Urusan Romatis

Intisari-Online.com - Di antara begitu banyak bisnis online, kini muncul e-commerce romantis. Namanya AsmaraKu. Didirikan di Jakarta sekitar awal 2015 di bawah bendera PT Modern Abadi, AsmaraKu menjual segala macam produk terkait urusan romantis. Bukan sekadar alat kontrasepsi seperti kondom, suplemen vitalitas, dan produk perawatan organ vital, tapi juga buket bunga, parfum, cokelat, pomade, hingga pelembut kulit. Pokoknya, kebutuhan yang bersifat pribadi dan intim.

Maklum, meski sudah modern, banyak masyarakat kita masih malu-malu terlihat berbelanja produk-produk kebutuhan pribadi tadi di gerai ritel atau toko offline. Apalagi, bila harus mengantre panjang di kasir untuk membayarnya. Seringkali, bikin kikuk dan jengah. “Kalau belanja secara online, kan, terjaga privasinya. Enggak perlu repot dan enggak harus dilihat orang saat membelinya,” kata Grace Natalia, Co-Founder AsmaraKu, membuka obrolan.

Sejatinya, pendirian AsmaraKu pun berangkat dari pengalaman pribadi Grace. Ia sempat merasa risih saat ingin membelikan kado peralatan kontrasepsi dan alat tes kehamilan untuk kawannya yang menikah. Dari situlah, terlintas ide mendirikan sebuah toko daring yang menjual aneka produk kebutuhan intim.

Sesuai dengan ide awal tersebut, privasi menjadi salah satu fokus utama layanan di AsmaraKu. Pengutamaan privasi ini terlihat antara lain dari cara mengemas produk yang dikirimkan ke pembeli. Misalnya, produk dibungkus berlapis-lapis dengan kardus tanpa label dan bon tagihan.

Selain privasi, edukasi juga merupakan perhatian utama AsmaraKu. Sebab, Grace melihat, sikap malu-malu kucing di masyarakat kita kerap menyulitkan konsumen saat mesti menanyakan detail sebuah produk yang mereka butuhkan. Karena itu, AsmaraKu memberikan informasi cara pakai dan ulasan lengkap komposisi produk agar memudahkan pembeli memilih produk sesuai dengan kebutuhannya.

Soal logistik sendiri, Grace mengaku tidak begitu kesulitan. Saat toko daringnya ini masih berbentuk Beta, yakni sekitar kuartal terakhir 2014, ia menyambangi toko ritel modern dan mendata satu per satu produk yang hendak ia jual di toko daringnya.

Selanjutnya, ia mendatangi prinsipal produk untuk jadi pemasok. Lantaran para prinsipal produk ini tidak punya kanal distribusi dan penjualan secara daring, tawaran AsmaraKu jadi angin segar buat bisnis mereka. “Tidak begitu sulit menjalin kerjasama dengan produsen. Mereka antusias karena pasar ini belum banyak pemainnya,” kata Grace. (Kontan.co.id)