Di dalam peristiwa tersebut, dimensi atau unsur manusia yang berperan adalah Ketua Delegasi Belanda, JH van Maarseveen, Ketua Delegasi BFO, Sultan Hamid II, dan Ketua Delegasi Indonesia Mohammad Hatta.
Ketiga tokoh ini menjadi dimensi manusia dalam peristiwa bersejarah Konferensi Meja Bundar.
Contoh lainnya yakni pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Unsur manusia dalam peristiwa ini adalah Soekarno yang membacakan naskah dan beberapa tokoh lain yang ikut terlibat dalam peristiwa itu.
Baca Juga: Berikut Penjelasan Tentang Bagaimana Sejarah Tradisi Sasi, Yuk Simak!
Manusia termasuk unsur penting dalam sejarah karena dianggap sebagai penggerak, pelaku, dan saksi sejarah.
Jika tidak ada manusia, maka peristiwa bersejarah belum tentu bisa terjadi.
Artinya, manusia merupakan pemeran utama yang menyebabkan terjadinya sebuah peristiwa bersejarah.
Setiap tindakan manusia dan segala hal yang dilakukan dapat dijadikan penentu terbentuknya suatu sejarah dalam ruang dan waktu tertentu.
Selain itu, keadaan lingkungan di suatu tempat juga dapat mempengaruhi pola pikir dan sistem budaya masyarakat setempat.
Oleh karena itu, cerita sejarah manusia dapat dikatakan sebagai hasil dari proses interaksi antara kehidupan sosial, budaya, politik, dan ekonomi dalam ruang dan waktu tertentu.
Kendati demikian, hanya kisah manusia yang memiliki makna dan menyimpan cerita penting yang dapat dijadikan sebagai sebuah peristiwa bersejarah.
Itulah tadi alasan mengapa manusia menjadi dimensi penting dalam sejarah.
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR