Pantas Ngotot Larang Ekspor Barang Mentah Meski Digugat WTO, Elon Musk Saja 'Lemes' Usai Digoda Jokowi dengan Ini

Ade S

Editor

Kolase Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Elon Musk
Kolase Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Elon Musk

Intisari-Online.com -Presiden Joko Widodo kembali menegaskan untuk tetap melarang ekspor barang mentah meski sudah digugat oleh World Trade Organization (WTO).

Bahkan, Jokowi mengaku berani pasang badan pada keputusannya ini di tengah-tengah ancaman Indonesia bakal dimusuhi oleh negara-negara lain.

Sikap "ngotot" Jokowi tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Seorang Elon Musk saja "kelepek-kelepek" usai digoda dengan salah satu barang mentah tersebut.

Salah satu orang terkaya di dunia tersebut seperti kerbau dicucuk hidung kala ditawarkan benda yang bakal memantapkannya di posisi manusia paling "tajir" sejagat tersebut.

Seperti diketahui, Indonesia telah kalah dalam gugatan Uni Eropa terkait larangan ekspor bijih nikel sejak 2020.

Keputusan yang diumumkan langsung olehOrganisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) tersebut pun kemudian ditanggapi oleh pemerintah Indonesia dengan melakukan banding.

"Ya banding. Enggak tahu kalau nanti banding lagi kalah, apakah ada banding lagi diberi kesempatan, ya banding lagi," papar Jokowi, seperti dilansir dari kompas.com, Senin (27/2/2023).

"Tapi apa dampaknya? Saat kita banding, digugat, banding, banding, industri kita sudah siap. Kalau dibuka, industri kita sudah siap."

Di tengah banding tersebut, pada Juni 2023, pemerintah Indonesia malah kembali menerapkan larangan ekspor barang mentah lain, yaitu bauksit.

Sebuah keputusan yang tentu saja akan dengan mudah membuat Indonesia jadi musuh-musuh negara lain, terutama China yang menjadi tempat berlabuhnya 90 persen bijih bauksit Indonesia.

"Kita akan setop lagi bulan Juni bauksit, setop. Padahal hati-hati, 90 persen ekspor barang mentah bauksit kita itu ke Tiongkok. Enggak tahu dia (China) nanti gugat kita (atau) enggak," tutur Jokowi.

Baca Juga: Beli TwitterRp685 Triliun, Elon MuskLangsung Pecat CEO dan CFO

Alasan larangan

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa larangan ekspor barang mentah yang diambilnya tentu saja bukan tanpa alasan.

Dirinya mengklaim bahwa penghentian ekspor barang mentah telah terbukti berhasil mendatangkan keuntungan besar bagi Indonesia.

Pada ekspor terakhir bahan mentah nikel, terkumpul pendapatan sebesar Rp17 triliun. Namun setelah diolah menjadi bahan jadi dan setengah jadi, kini ekspor nikel telah mencapai Rp450 triliun.

Menurut Jokowi, dari situ negara memperoleh pendapatan seperti pajak penghasilan, pajak PPN, pajak karyawan, penerimaan negara bukan pajak, bea ekspor, dividen, dan royalti dari perusahaan seperti Freeport.

Pendapatan tersebut masuk ke kas negara dan digunakan untuk membiayai pembangunan di desa.

Selain itu, 10,5 juta lapangan kerja tercipta dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melonjak menjadi Rp11.000 triliun.

"Apa pun risikonya, pemimpin Indonesia berikutnya harus berani dan tetap hilirisasi diteruskan karena membuka 10,5 juta lapangan kerja," ungkap Jokowi.

Elon Musk langsung "ngangguk"

Rasa percaya diri Jokowi juga muncul mengingat beberapa investor non-negara begitu "ngebet" dengan bahan-bahan mentah Indonesia.

Salah satu di antaranya adalah CEO Tesl, Elon Musk, yang begitu ngebet ingin menjadi "miliarder" hijau di masa yang akan datang.

Baca Juga: Nyaris Bikin Seantero Masyarakat Indonesia 'Kecele', Kontrak Puluhan Triliun Tesla yang Diklaim oleh Luhut Nyatanya Malah Jadi Ladang Cuan Perusahaan China, Pelecehan?

Sebutan "miliarder hijau" sendiri dimaksudkan kepada para pengusaha yang berhasil meraup untung besar melalui industri ramah lingkungan.

Bagi Elon Musk, kendaraan listrik Tesla jelas merupakan jalan terbaiknya untuk meraih predikat tersebut.

Namun, tahukah Anda bahwa keberhasilan Elon Musk sebagai miliarder dunia di masa depan sangat tergantung pada Indonesia?

Jika tidak ada cadangan alam dan produk dari Indonesia, Elon Musk akan kesulitan mempertahankan posisinya saat ini.

Bahkan, jika Indonesia memberikan kesempatan kepada pihak lain, mereka yang akan menjadi miliarder hijau terkaya di dunia.

Ilustrasi mobil listri Tesla.
Ilustrasi mobil listri Tesla.

Elon Musk sendiri tidak menutup-nutupi potensi ketergantungannya pada Indonesia di masa depan.

Dia sangat antusias dengan tawaran investasi dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada akhir tahun 2020.

Tujuannya jelas, yaitu untuk segera melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai tawaran investasi tersebut.

Apa produk yang membuat Elon Musk sangat bergantung pada Indonesia?

Jawabannya adalah baterai listrik, inti tenaga dari mobil-mobil listrik buatan perusahaannya.

Salah satu syarat penting dari pembuatan baterai listrik adalah keberadaan nikel.

Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri karena memiliki cadangan nikel yang melimpah.

Indonesia bahkan menjadi produsen dan eksportir nikel terbesar di dunia, dengan sekitar 27 persen pangsa pasar nikel global.

Baca Juga: Dirumorkan Lakukan Perselingkuhan dengan Istri Sergey Brin, Elon Musk Malah Curhat Soal Dirinya yang Sudah Lama Tak Berhubungan Badan, Begini Katanya...

Artikel Terkait