Intisari-Online.com-Jelaskan perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?
Kebijakan moneter jadi istilah yang kerapkali disinggung, apalagi jika terkait dengan ekonomi makro.
Sebagaimana diketahui, kebijakan moneter adalah salah satu kebijakan bank sentral terpenting.
Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan tujuan memelihara dan menstabilkan mata uang agar perekonomian negara tersebut tidak anjlok. Kebijakan moneter adalah instrumen yang dapat dilakukan dengan mengambil tindakan pengendalian jumlah uang yang beredar di masyarakat dan penetapan suku bunga.
Tujuan kebijakan moneter adalah untuk pengendalian ekonomi secara makro agar tercipta kestabilan ekonomi dengan mengatur jumlah yang yang beredar.
Kebijakan moneter adalah meliputi langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan oleh bank sentral atau Bank Indonesia untuk dapat mengubah penawaran uang atau mengubah suku bunga yang ada, dengan tujuan untuk memengaruhi pengeluaran dalam perekonomian.
Marikita simak 'perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?'
Ternyata terdapat pengaruh dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia.
Saat itu, Konferensi Meja Bundar (KMB) memutuskan fungsi bank sentral tetap dipercayakan kepada De Javasche Bank (DJB).
Baca Juga:Tuliskan Pendapat dan Alasan Kalian, Historiografi Mana yang Lebih Baik?
Hal ini karena pemerintahan RIS dibubarkan pada 17 Agustus 1950.
Indonesia pun kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
DJB melakukan gerakan nasionalnya dengan menggerakkan roda perekonomian Indonesia.
Pada 1 Juli 1953 diberlakukan Undang-Undang Pokok Bank Indonesia, sehingga Indonesia memiliki lembaga bank sentral dengan nama Bank Indonesia.
Sebelum Bank Indonesia ada, segala kebijakan moneter, perbankan, dan sistem pembayaran berada di tangan pemerintah.
Pada periode ini pemerintah terus memperkuat sistem perbakan Indonesia dengan mendirikan bank-ban baru.
Lalu, apa saja perubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang?
Ada beberapa pengaruh dari pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang.
Berikut beberapa pengaruh saat adanya pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia:
1. Ketika Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia pada Desember 1949, hal tersebut mengobarkan semangat bangsa
Hal tersebut terwujud dengan adanya gerakan nasionalisasi perekonomian Indonesia diwujudkan.
Baca Juga: Analisislah Kondisi Sinkronik pada Masa Itu Terhadap Perempuan!
2. Saat itu ada banyak jenis mata uang yang beredar, sehingga pemerintah harus melakukan penyeragaman mata uang.
Akhirnya pemerintah mengeluarkan uang kertas RIS untuk menggantikan Oeang Republik Indonesia dan berbagai jenis uang lainnya.
3. Pemerintah pun terus memperkuat sistem perbankan di Indonesia.
Salah satu caranya dengan mendirikan bank-bank baru dan DJB turut berperan dalam mengembangkan sistem perbankan nasional.
4. Setelah sekian lama berlaku acuan hukum pengedaran uang di Indonesia, Indische Muntwet 1912 diganti dengan aturan baru.
Aturan baru tersebut dikenal dengan Undang-undang Mata Uang 1951.
Itulah sejarah Bank Indonesia pada periode Pengakuan Kedaulatan RI sampai dengan Nasionalisasi DJB.
Dan juga jawaban dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang.
Itulah tadi penjelasanperubahan dari pengaruh pengakuan kedaulatan RI terhadap sistem moneter Indonesia, khususnya uang.
Baca Juga:Tuliskan Pendapat dan Alasan Kalian, Historiografi Mana yang Lebih Baik?
(*)